Lewoleba, Ekorantt.com – Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Lembata menggelar festival Uyelewun di lapangan bola kaki Desa Hoelea II, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur pada 5 sampai 6 Agustus 2024.
Ketua DPRD Lembata Petrus Gero mengatakan, festival Uyelewun bukan sekadar upacara tahunan, tetapi merupakan momen penting bagi masyarakat untuk memperkenalkan budaya Edang ke dunia luar.
“Saya merasa bangga dan bersyukur dapat menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya ini,” kata Petrus saat pembukaan kegiatan festival, Senin, 5 Agustus 2024.
Menurut dia, DPRD Lembata selalu siap mendukung setiap inisiatif untuk kemajuan budaya dan pariwisata di Kabupaten Lembata.
“Saya percaya dengan menjaga dan mengembangkan budaya kita, kita turut serta dalam membangun jati diri dan kebanggaan masyarakat Lembata,” tandas Petrus.
Kepala Desa Hoelea II Yosep Payong selaku ketua panitia lokal menjelaskan, festival Uyelewun ini merupakan sebuah acara yang secara tidak langsung sedang mewariskan budaya dan praktik baik untuk menjaga dan merawat budaya sebagai sumber kekuatan orang Lembata pada umumnya dan orang Edang khususnya.
“Saya mengatasnama panitia lokal dan Pemerintah Desa Hoelea II mengucapkan selamat datang di Desa Hoelea II dan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Lembata yang telah menyelenggarakan festival ini sebagai kekuatan budaya di tanah Edang,” ucapnya.
Penjabat Bupati Lembata Paskalis Ola Tapo Bali mengatakan, tanah Lembata sangat indah dan kaya akan adat, budaya dan kearifan-kearifan lokal yang hidup dan dihayati oleh setiap komunitas-komunitas adat.
Kekayaan ini sebenarnya menjadi potensi-potensi besar untuk mendorong kemajuan pariwisata di tanah Lembata.
“Saya selaku Penjabat Bupati Lembata merasa bersyukur dan dapat hadir dalam acara budaya ini,” kata Paskalis.
Menurut dia, acara ini juga menjadi bagian dari proses menggali potensi-potensi budaya, seni, dan kearifan lokal di tanah Edang sebagai warisan untuk generasi berikutnya.
Ajang Kampanye Pangan Lokal
Local champion atau penggerak lokal Koalisi Pangan BAIK Desa Hoelea II, Yohanes Pulang mengatakan, festival Uyelewun menjadi acara untuk mengenal dan mengampanyekan pangan lokal kepada masyarakat.
Hal ini, kata Yohan, sebagai bentuk merawat budaya. Kemudian sebagai bentuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang sangat dirasakan oleh masyarakat khususnya petani.
Menurut dia, Desa Hoelea I dan Hoelea II sangat berpegang teguh pada budaya Leye (Jali-jali) yang menjadi kewajiban bagi istri dari anak sulung Suku Leuhoe Tubar, Leuhoe Takeq dan Leuhoe Payong.
“Sehingga harapan saya sebagai orang muda kepada kedua Pemerintah Desa Hoelea I dan Hoelea II serta Dinas Pertanian untuk terus meningkatkan budi daya Leye dan pengadaan peralatan kepada kelompok-kelompok pemberdayaan yang fokus pada UMKM berbasis Leye di Desa Hoelea I dan Hoelea II,” harap Yohan.
Diketahui, sebanyak 44 desa di wilayah Kecamatan Buyasuri dan Omesuri ikut serta pada festival Uyelewun ini.
Festival Uyelewun merupakan salah satu festival budaya yang melibatkan, anak-anak sekolah dari SD sampai SMA, pegiat seni budaya, komunitas adat dan kelompok-kelompok UMKM.
Acara festival Uyelewun diawali dengan panen perdana Leye atau Jali-jali di Kampung Adat Leuhoe.
Jurnalis warga: Andika Kilok