Maumere, Ekorantt.com – Kondisi tambatan perahu Hoti Hoa Ramba Lengge di Desa Maluriwu, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, rusak parah akibat banjir rob pada Senin, 11 Maret 2024 lalu.
Tokoh masyarakat Palue, Selestinus Laba Rabu meminta pemerintah membangun kembali tambatan perahu dengan konstruksi bangunan yang berkualitas.
“Tambatan ini sangat penting karena selain melayani kapal penumpang dari Maumere ke Palue dan sebaliknya. Tetapi juga sebagai sarana aktivitas bongkar muat kapal beras dari Makassar,” ujar Selestinus pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Ia mengatakan, tambatan perahu Hoti Hoa Ramba Lengge dibangun sejak tahun 2018 melalui dana Pembangunan Infrastruktur Kecamatan (PIK) Palue senilai Rp1,6 miliar lebih.
“Dengan kondisi rusak ini sangat mengganggu kenyamanan para penumpang turun atau naik kapal. Apalagi saat bongkar muat barang. Kalau tidak hati-hati bisa terjun bebas ke laut,” ujar Selestinus.
Nelayan asal Desa Maluriwu, Kristoforus Keso berharap pemerintah segera membangun kembali tambatan perahu Hoti Hoa Ramba Lengge.
“Kalau bisa lokasi tambatan perahu sekarang ini dijadikan sebagai pelabuhan rakyat untuk kapal penumpang dan kapal barang. Sedangkan tambatan perahu untuk nelayan dibangun terpisah,” pintanya.
Surati BPBD
Camat Palue Rudolfus Riba mengatakan, pihaknya telah menyurati BPBD Kabupaten Sikka perihal pasca-bencana yang menimpa tambatan perahu Hoa Ramba Lengge di Desa Maluriwu.
“Bahkan dua tahun lalu kita sudah sampaikan kondisi tambatan kepada bupati dan dinas terkait. Namun sampai dengan sekarang belum ditindaklanjuti,” ungkap Rudolfus.
Menurutnya, tambatan perahu Hoa Ramba Lengge merupakan akses satu-satunya bagi masyarakat Palue untuk jasa pelayanan kapal penumpang dan kapal barang.
Hingga sekarang tambatan perahu itu masih melayani aktivitas kapal penumpang dan kapal barang meskipun dalam kondisi rusak parah.
“Mereka terpaksa berlabuh di situ karena masyarakat kita sangat membutuhkan jasa pelayanan,” ujarnya.
Plt. Kepala Pelaksan BPBD Sikka, JB Putu Botha mengatakan, pihaknya telah memasukkan usulan ke BPNB Pusat terkait kerusakan tambatan perahu Hoa Ramba Lengge.
Di dalamnya, ada kajian dari tim tentang kebutuhan pasca-bencana serta perencanaan gambar dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
“Kita sedang berproses dan sudah masuk tahapan E-konsul. Setelah E-proposal nanti asistensinya ke BNPB,” ujar Bhota.