Dari Kios Sembako hingga Kios Bangunan, Suharyani Handayani Andalkan Kopdit Pintu Air

Sejauh pengalaman selama ini, kata Abdul, sangat jarang anggota yang meminjam uang di koperasi untuk memodali usahanya  menunggak saat mengembalikan pinjaman.

Dompu, Ekorantt.com – Keinginan untuk menjadi orang sukses tentu menjadi dambaan semua orang. Namun untuk mewujudkannya tidak gampang. Hanya orang-orang yang tekun dan berkomitmen yang dapat menggapai puncak kesuksesan.

Adalah Suharyani Handayani seorang ibu asal Desa Kareke, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu NTB. Meski bekerja sebagai pegawai di Dinas Perpustakaan Pemerintah Kabupaten Dompu, Handayani tidak mau membiarkan waktu luangnya berlalu tanpa arti.

Ia sempat meneruskan usaha mendiang ayahnya yakni penggilingan padi. Karena semakin banyak orang yang memiliki usaha yang sama, Handayani memilih untuk membuka kios sembako. Kemudian, ia membuka toko bangunan.

“Saya melihat pada musim panas  sudah menjadi kebiasaan orang membangun rumah dan memperbaiki pagar. Karena itu saya tambahkan usaha saya dengan berjualan bahan bangunan,” ujar Handayani saat berbincang dengan Ekora NTT pada Sabtu, 10 Agustus 2024.

iklan

Kemampuan Handayani membaca peluang membuat usahanya tetap berjalan lancar hingga sekarang. Dan untuk mengeksekusi rencana bisnis, ia tak kesulitan karena ia sudah bergabung menjadi anggota Kopdit Pintu Air.

Berkat dukungan modal dari Kopdit Pintu Air, Handayani bisa menambah barang-barang yang dijual di toko bangunannya itu. Mulai dari semen, besi beton, kawat, paku, cat, hingga berbagai peralatan bangunan yang lain.

“Saya berharap pada saatnya nanti ketika pinjaman saya telah lunas, kepada saya boleh dikasih pinjaman yang lebih besar lagi,” ujar Handayani penuh harap.

Manajer Kopdit Pintu Air Cabang Dompu, Abdul Rahman Na’u menyanggupi harapan Handayani. Menurut dia, Pintu Air siap mendukung setiap usaha produktif anggota.

“Kami sangat senang bila anggota datang mengajukan pinjaman untuk membuka usaha atau mengembangkan usaha yang telah ada,” ujar Abdul.

“Mulailah dengan meminjam dari kecil kemudian baru terus bertambah bila perkembangan usahanya makin besar.”

Sejauh pengalaman selama ini, kata Abdul, sangat jarang anggota yang meminjam uang di koperasi untuk memodali usahanya  menunggak saat mengembalikan pinjaman.

“Kecuali bila anggota mengajukan pinjaman dengan tujuan untuk berusaha, kemudian uangnya digunakan untuk yang lain tentu akan menyusahkan dirinya sendiri,” ujarnya.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA