Ruteng, Ekorantt.com – Warga dari 10 komunitas masyarakat adat Poco Leok mengadakan aksi ‘jaga kampung’ di Lingko Meter Gendang Lungar dan Lingko Dering Gendang Rebak pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Semula, warga mendengar informasi bahwa utusan Pemerintah Kabupaten Manggarai dan pihak PLN akan datang ke Poco Leok, wilayah yang menjadi target pengembangan PLTP Ulumbu Unit 5-6 dalam upaya menaikkan kapasitas PLTP Ulumbu dari 7,5 MW menjadi 40 MW.
Kehadiran pihak PLN dan Pemkab Manggarai diketahui dalam rangka melanjutkan kegiatan identifikasi dan pendataan awal lokasi rencana pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 dari STA.7.200 sampai dengan access road ke wellpad D serta access road ke wallped I dan walpped I.
Menanggapi informasi itu, warga kemudian berembuk untuk melakukan aksi jaga kampung. Mereka bersepakat untuk berbagi tugas: sebagian warga bertugas di Lingko Meter, sementara sebagiannya lagi di Lingko Dering.
Warga bergegas ke lokasi. Beberapa saat kemudian, rombongan pemerintah dan PLN berjalan beriringan menuju Dering, lokasi yang dekat dengan wallped I di Lingko Sano Koe dan Lingko Lehong milik Gendang Rebak.
Tu’a Gendang Rebak dan beberapa warga lainnya tidak tinggal diam. Mereka menolak dan sempat beradu mulut dengan pemilik lahan yang tinggal di luar wilayah Poco Leok yang hendak menuju lokasi wallped I.
Demikian pula saat mobil dinas pemerintah yang sebelumnya ke Kantor Desa Lungar tiba di Dering, warga langsung mengerubutinya.

Warga menanyakan dari instansi mana mereka berasal dan apa tujuan kehadiran mereka di Poco Leok.
Salah seorang di antara mereka menjawab “saya asisten II/Plt. Asisten Administrasi Umum,” kata warga Gendang Tere, Joniardus Juna meniru jawaban orang itu.
Seorang lainnya dari mobil dinas memberikan surat tugas ke warga yang isinya adalah daftar hadir identifikasi lahan wellpad D, I, juga access road.
Seorang warga Tadeus Sukardin berkata “pemerintah sengaja melakukan identifikasi dan pendataan awal di dua lokasi yang berbeda agar warga yang menolak terbagi dan tidak fokus pada satu titik.”
“Bagaimanapun skenario yang dibuat oleh perusahaan dan pemerintah untuk meloloskan proyek ini tetap akan dan terus kami tolak,” kata dia di hadapan perwakilan pemerintah dan PLN.
Warga tetap bersikeras untuk melakukan aksi pengadangan. Rombongan pemerintah dan PLN pun balik kanan dan pulang ke Ruteng.