Kunjungan Angkutan Udara ke Sikka Turun 85 Persen Akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Jumlah penerbangan yang mengalami penurunan signifikan, kata dia, tentu akan menyebabkan jumlah kunjungan ke Maumere.

Maumere, Ekorantt.com Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sikka mencatat data kunjungan angkutan udara di Bandara Frans Seda Maumere pada Juli mengalami penurunan sebesar 85 persen.

“Penumpang yang datang ke Maumere pada bulan Juni mencapai 3.345 penumpang, namun pada Juli hanya sekitar 482 penumpang saja,” ungkap Kepala BPS Kabupaten Sikka, Kristanto Setyo Utomo kepada Ekora NTT, Senin, 12 Agustus 2024.

Jumlah penerbangan yang mengalami penurunan signifikan, kata dia, tentu akan menyebabkan jumlah kunjungan ke Maumere.

Penutupan Bandara Frans Seda Maumere terpaksa dilakukan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT.

Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Cabang Sikka, Arkadius Jong mengatakan, dampaknya dirasakan pelaku usaha wisata perjalanan karena banyak wisatawan membatalkan kunjungan ke Kabupaten Sikka.

“Biasanya paket wisata sudah dibeli jauh hari sebelumnya dari pihak agen terpaksa dibatalkan karena tidak ada penerbangan ke Maumere,” kata Arkadius.

Menurut Arkadius, banyak keluhan pelaku pariwisata di lapangan terkait penerbangan.

“Mereka sedang tour, bahkan option tour mereka lebih banyak Labuan Bajo sampai Ende karena penerbangan ideal.”

“Informasi dari teman-teman di lapangan, banyak tamu yang komplain, karena saat tiba di Bandara Labuan Bajo, rencana para tamu mau tour ke Maumere batal, karena penerbangan tidak ada,” kata Arkadius.

Kemudian kalau mau mengalihkan penerbangan maka butuh konfirmasi lebih lanjut.

“Misalnya dari Ende, Labuan Bajo ke Denpasar kalau ada seat baik. Kalau tidak ada, para tamu pasti komplain, karena dia sudah membeli paket tour wisata sebelumnya,” ujar Arkadius.

Ia berharap, pemerintah duduk bersama pemerintah untuk membahas persoalan ini, sehingga ada solusinya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka, Ferdinan Evensius Edomeko mengatakan, pembatalan penerbangan akibat erupsi Lewotobi sangat berdampak terhadap pariwisata di Kabupaten Sikka.

“Dampaknya tidak hanya pelaku jasa perjalanan wisata, tetapi juga kepada pihak hotel, restoran dan lainnya. Tetapi ini bencana alam,” ujarnya.

Kendati demikian, Evensius meyakini masih ada wisatawan yang mengunjungi Kabupaten Sikka. Sebab, mereka bisa melalui bandara Flores Timur dan Ende.

“Masih ada satu, dua wisatawan yang datang ke Sikka melalui jalur darat dari Labuan Bajo. Dan juga masih ada juga kunjungan kapal pesiar melalui pelabuhan Lorens Say Maumere,” kata Evensius.

Ia mengatakan, saat ini jumlah kunjungan wisatawan menurun dibandingkan sebelum erupsi Lewotobi.

Kata dia, pihaknya masih melakukan riset, sambil mengumpulkan data dari PHI, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Sikka, dan Association of Indonesia Travel Agency (Asita) Cabang Sikka terkait dampak penutupan bandara akibat erupsi Lewotobi.

Untuk memaksimalkan pariwisata di Sikka, kata Evensius, pihaknya tetap melakukan berbagai kegiatan pariwisata namun fokus untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Ia berharap erupsi Lewotobi segera berakhir sehingga pariwisata di Kabupaten Sikka bisa pulih kembali.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA