Produksi Pisang di Sikka Turun Drastis Sejak 2020 hingga 2023

Tren penurunan berlanjut di tahun berikutnya yakni 150.673 kuintal dan kian turun menjadi 56.329 kuintal pada 2023.

Maumere, Ekorantt.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan drastis produksi pisang di Kabupaten Sikka beberapa tahun terakhir, sejak 2020 hingga 2023.

Menukil data Sikka Dalam Angka 2024 yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), selama 2020, produksi pisang di Sikka mencapai 823.132 kuintal, kemudian turun drastis menjadi 284.952 pada 2021.

Tren penurunan berlanjut di tahun berikutnya yakni 150.673 kuintal dan kian turun menjadi 56.329 kuintal pada 2023.

Selama 2023, demikian rilis BPS, produksi pisang terbanyak berasal dari Kecamatan Talibura yakni 16.591 kuintal, diikuti Kecamatan Nita 10.872 kuintal, Kecamatan Alok 5.086 kuintal, Kecamatan Lela 4.052 kuintal, dan Kecamatan Paga 2.764 kuintal.

iklan

Pisang sendiri menjadi komoditas buah-buahan dan sayuran tahunan yang paling banyak diproduksi di Kabupaten Sikka. Disusul labu siam yang memiliki luas panen 158,95 hektare dan diproduksi hingga 53.324,95 kuintal.

“Kecamatan Mapitara adalah kecamatan dengan nilai produksi untuk labu siam terbesar di Kabupaten Sikka,” demikian rilis Sikka Dalam Angka 2024.

Untuk jenis tanaman biofarmaka, jahe merupakan jenis tanaman yang paling banyak diproduksi pada tahun 2023, yakni 293.818 kilogram dengan luas panen 122.463 meter persegi. Kecamatan Nita menyumbang palem terbanyak bila dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Sikka.

Sementara palem menjadi jenis tanaman hias yang paling banyak diproduksi di Kabupaten Sikka pada tahun 2023 yakni 370 tangkai dengan luas panen 370 meter persegi. Paling banyak diproduksi di Kecamatan Alok Timur.


Jurnalis Warga: Sisilia Jaru & Maria Oktaviana

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA