Tambolaka, Ekorantt.com – Bakal calon gubernur dan wakil gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu (paket Siaga) disambut antusias oleh ribuan pendukungnya ketika melakukan safari politik ke Kabupaten Sumba Barat Daya, Jumat, 13 September 2024.
Saat bersamaan juga ada deklarasi pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Sumba Barat Daya, Ratu Ngadu Bonnu Wula dan Dominikus A. Rangga Kaka atau paket Ratu-Angga di Desa Kalembu, Kecamatan Kota Tambolaka.
Di sela-sela safari politiknya, paket Siaga menyempatkan diri mengunjungi Gereja Portable Kapel Kacokko GKS Jemaat Wee Rame, Desa Wee Rame, Kecamatan Wewewa Tengah.
Direktur Siaga Center, Yusinta Ningsih Nenobahan, berkeyakinan bahwa paket Siaga bakal menang pada perhelatan Pilgub NTT November 2024 mendatang, mengingat dukungan terus mengalir kepada keduanya.
Yusinta menjelaskan, kehadiran Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu di panggung politik Pilgub NTT memang terbilang baru.
Meski demikian, kata dia, dengan soliditas tim dan kolaborasi yang baik, membuat nama Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu semakin dikenal luas, bahkan kini dicintai masyarakat.
“Nama SPK (Simon Petrus Kamlasi) saat ini semakin familiar di tengah masyarakat. Bahkan, selalu disebut di mana-mana. Tidak sebatas itu saja, kini SPK mendapat tempat istimewa di hati masyarakat dan dianggap menjadi harapan baru untuk NTT,” ujar Yusinta.
Menurut dia, paket Siaga merupakan perpaduan yang komplit dengan chemistry yang baik. Keduanya sudah dipasangkan sejak jauh hari sebelum ada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTT lain.
“Saya boleh katakan, yang menyatakan sikap maju sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTT pertama kali adalah SPK-AG. Mendaftar di sejumlah partai politik pun telah berpasangan. Berbeda dengan yang lain mendaftar sendiri, kemudian baru dipasangkan dengan diskusi di koalisi,” kata Yusinta.
Ia mengatakan, dalam safari politik paket Siaga beberapa pekan terakhir membuat tren survei pasangan ini ikut naik. Ini membuktikan bahwa keduanya juga punya chemistry dengan masyarakat. Keduanya pun memiliki daya tarik di tengah masyarakat.
“Apalagi SPK-AG begitu sangat kompak. Membangun NTT butuh kekompakan pasangan gubernur dan wakil gubernurnya. Bukan menjadi pasangan karena ‘kawin paksa’ atau ‘terpaksa kawin’. Nah, keyakinan saya mungkin masyarakat juga melihat ini sebagai dasar pertimbangan mereka,” ujar Yusinta.
Ia menambahkan, dalam waktu tersisa dua bulan ke depan, paket Siaga akan melakukan sosialisasi secara masif ke masyarakat. Tentu saja, berbagai ide dan gagasan paket Siaga yang telah dituangkan ke dalam visi-misi dan program kerja akan dipaparkan kepada masyarakat. Semua gagasan Siaga adalah kebutuhan riil masyarakat NTT.