Kisah Cikal Bakal Lahir Titik Kumpul Kopdit Pintu Air di Desa Molie

Titik kumpul Desa Molie, misalnya, lahir berawal dari sembilan orang.

Sabu Raijua, Ekorantt.com – KSP Kopdit Pintu Air sudah berkembang pesat. Data terkini, jumlah anggota koperasi yang berbasis di Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, NTT itu sebanyak 426.233 orang. Mereka tersebar pada berbagai cabang di Indonesia

Dari setiap cabang hingga titik kumpul terdapat berbagai sejarah lahir. Titik kumpul Desa Molie, misalnya, lahir berawal dari sembilan orang. Desa ini berlokasi di Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua, NTT.

Kehadiran Pintu Air di sana bermula dari pertemanan antara Fransiskus I.D. Gesi yang merupakan Manajer Kopdit Pintu Air dengan seorang sahabatnya Hestika. Dari Hestika, Pintu Air mulai berkembang.

Informasi ini disampaikan Fransiskus I.D. Gesi melalui telepon dari Sabu Raijua pertengahan Desember 2023 lalu.

Fransiskus mengisahkan secara tidak sengaja dirinya bertemu dengan temannya Hestika pada Desember 2022 lalu.

Kemudian dalam percakapannya ia memperkenalkan Kopdit Pintu Air kepada Hestika. Hestika pun menyambutnya dengan baik.

Tidak membutuhkan waktu lama keduanya bersepakat untuk mengumpulkan warga sekitarnya guna mengikuti acara sosialisasi tentang Kopdit Pintu Air.

Seusai sosialisasi, sembilan orang peserta langsung minta untuk didaftarkan menjadi anggota baru.

Dari sembilan orang anggota inilah menjadi cikal bakal terbentuknya titik kumpul Kopdit Pintu Air di Desa Molie.

Komite Kopdit Pintu Air kemudian memutuskan ada titik kumpul di Molie karena melihat perkembangannya yang cukup baik.

Tepatnya pada Selasa, 12 Desember 2023 titik kumpul B’molie dikukuhkan keberadaannya.

Pengukuhan titik kumpul itu diawali dengan acara soasialisasi untuk memberikan pemahaman kepada anggota akan pentingnya secara rutin menghadiri Rapat Anggota Bulanan (RAB), serta proses transaksi kewajiban rutin bulanan.

Sosialisasi ditujukan kepada peserta yang hadir saat itu, termasuk anggota baru yang direkrut setelah pertemuan sosialisasi awal.

Selanjutnya dilakukan pembentukan dan pengukuhan titik kumpul B’molie di Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua.

Dalam pengukuhan mengangkat Hestika menjadi koordinator titik kumpul.

Letak wilayah Desa Molie sangat strategis. Rumah kediaman Hestika dipercayakan menjadi tempat penyelenggaraan rapat rutin bulanan.

“Seiring berjalannya waktu jumlah anggota terus bertambah mencapai 21 orang. Dan menurut catatan kami mereka adalah para anggota yang sangat baik, karena selalu tertib dalam menjalankan kewajibannya,” tutup Fransiskus.

Salah seorang anggota yang enggan namanya dipublikasikan mengaku tertarik untuk bergabung menjadi anggota Kopdit Pintu Air hanya karena ada perlindungan bagi anggota.

Sumber yang adalah seorang petani itu mengaku profesinya tentu tidak punya dana yang cukup jika sakit atau meninggal. Karena kedua hal tersebut tanpa direncanakan.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA