Kampanye di Manggarai, Melki-Jhoni Janji Hilirisasi Hasil Komoditas Pertanian di NTT

Ia berpendapat, kondisi anggaran pendapatan dan belanja daerah atau APBD NTT saat ini sedang dalam kondisi yang cukup berat.

Ruteng, Ekorantt.com – Bakal calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena yang berpasangan dengan Johanis Asadoma melakukan kampanye di Aula Paroki Poka, Desa Longko, Kabupaten Manggarai, Selasa, 1 Oktober 2024.

Melki berjumpa dengan sekitar ribuan pendukung dan simpatisan yang datang dari dua kecamatan, yakni Langke Rembong dan Wae Ri’i.

Dalam orasinya, Melki mengatakan, salah satu program yang akan dilakukan Melki-Johni nanti adalah hilirisasi atau mensinergikan perwujudan ketahanan pangan melalui pemanfaatan potensi lokal desa dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah, memperkuat struktur industri, meningkatkan peluang usaha, dan membuka lapangan kerja.

Misalkan di Manggarai, kata dia, produk yang paling dikenal adalah kopi. Melki menginginkan para petani kopi harus mengolahnya untuk mendapat keuntungan lebih besar ketimbang dijual secara mentah.

“Bagaimana kopi itu mulai dari tanam, dikeringkan, kemudian di-roasting buat menjadi bubuk lalu dikemas dan dijual,” ucap politisi Golkar itu.

Melki memandang, nilai tambah dari hasil olahan kopi itu dapat diambil oleh petani sendiri. “Karena jika dijual dengan kemasan jauh lebih besar ketimbang jual mentah.”

Dalam hitungan Melki, keuntungan menjual kopi dalam kemasan bisa mencapai 60 persen. Jika diolah maka petani bisa menjual per kilogram dengan harga Rp800 ribu.

“Mimpi saya ke depan adalah sumber daya alam yang kita miliki jangan jual mentah lagi. Kita olah dulu. Kalau kita olah dengan model begitu yakinlah bahwa pendapatan ekonomi setiap keluarga akan meningkat,” terangnya.

Sementara ketua tim pemenangan Melki-Jhoni, Frans Sarong, mengajak masyarakat yang hadir agar tidak ragu dengan Melki-Joni. Sarong mengklaim kemenangan Melki-Jhoni telah berada di depan mata, sebab mendapatkan dukungan 11 partai politik.

“Di dalamnya ada tujuh anggota DPR RI dari 13 anggota DPR RI yang berasal dari NTT,” sebut Sarong.

Suara masyarakat, ucap Sarong, adalah barang mahal yang tidak boleh dibuang cuma-cuma. Karena itu, suaranya mesti disalurkan kepada kandidat yang berpotensi menang.

Ia berpendapat, kondisi anggaran pendapatan dan belanja daerah atau APBD NTT saat ini sedang dalam kondisi yang cukup berat. Bagaimana tidak, saat ini masih ada peninggalan utang sebesar Rp1,3 triliun dari rezim sebelumnya.

“Untuk itu kita butuh tokoh yang pasti ada di lingkaran kekuasaan supaya komunikasinya gampang. Gampang untuk mendapatkan proyek di luar APBD. Salah satunya Rumah Sakit Pratama di Reo. Itu tidak pakai APBD, tapi karena relasinya Pak Melki Laka Lena,” pungkasnya.

Paket Melki-Johni merupakan paket yang didukung oleh 11 partai politik, di antaranya Golkar, Gerindra, PSI, PPP, Perindo, Garuda, Gelora, PAN, Demokrat, PKN, dan Prima.

Setelah berkampanye di Poka, Kecamatan Wae Ri’I, Melki Laka Lena langsung bertolak ke Pagal, Kecamatan Cibal untuk melaksanakan agenda yang sama. Setelah di Pagal, Melki juga akan melakukan kampanye di Wae Mbeleng, Kecamatan Ruteng.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA