Blusukan ke Pasar Tradisional di Ruteng, Cara Maksi-Ronald Dengarkan Keluhan Pedagang

Mereka menyambangi setiap lapak. Di sana, keduanya mendengar aspirasi pedagang yang tengah mengeluh akan kondisi pasar yang semakin sepi pengunjung.

Ruteng, Ekorantt.com – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Manggarai, Maksimus Ngkeros dan Marianus Ronalad Susilo (Maksi-Ronald) melakukan blusukan ke Pasar Inpres Ruteng dan Pasar Puni di masa kampanye, Senin, 14 Oktober 2024.

Kedua pasar ini merupakan pasar tradisional yang berlokasi di Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Maksi dan Ronald tampak duduk sembari berbincang dengan para pedagang yang sedang berjualan. Mereka menyambangi setiap lapak. Di sana, keduanya mendengar aspirasi pedagang yang tengah mengeluh akan kondisi pasar yang semakin sepi pengunjung.

“Dulu tidak ada yang jual bebas di pinggir jalan,” kata Blasius Jehaman mengeluh terhadap pedagang lain yang masih jual bebas di pinggir jalan sebelum memasuki areal pasar.

iklan

Blasius sendiri mengaku sudah puluhan tahun berjualan di Pasar Inpres Ruteng setelah dia berjualan di Pasar Puni. Namun, beberapa tahun belakangan jualannya sepi, termasuk pedagang lain di sekitarnya.

Kondisi itu, kata dia, disebabkan karena pedagang lain yang masih berjualan bebas di pinggir jalan dan areal parkiran yang berlokasi di luar pasar.

“Bagusnya kalau mereka memanfaatkan gedung yang sudah ada,” ucapnya sembari menunjukkan beberapa lapak yang masih belum terisi.

Dia mengaku bahwa mereka yang berjualan di pinggir jalan tidak memberikan retribusi kepada daerah. Sementara dirinya bersama pedagang lain harus membayar retribusi sebesar Rp300 ribu per tahun.

Kondisi pasar seperti itu, kata dia, seperti tak ada pemerintah yang mengaturnya.

“Karena kalau ada pemerintahnya orang yang jual bebas harus ambil tindakan tegas,” ujarnya.

“Kami juga tidak bisa saling mengatur sama lain.”

Selain itu, Blasius mengeluh tentang kebersihan pasar yang kurang diperhatikan. Sampah terlihat berserakan di areal pasar. Kondisi demikian membuat para penjual dan pembeli tidak nyaman.

Dia  berharap siapa pun yang akan jadi pemimpin nanti mesti memperhatikan kondisi pasar dan bisa mendengar keluhan para pedagang.

Blusukan ke Pasar tradisional di Ruteng, Cara Maksi-Ronald Dengarkan Keluhan Pedagang
Calon wakil bupati Manggarai, Marsianus Ronald Susilo saat berfoto dengan seorang penjual ikan di Pasar Inpres Ruteng, Senin, 14 Oktober 2024 (Foto: Adeputra Moses/Ekora NTT)

Lakukan Pembenahan

Merespons itu, Maksi memandang Pasar Inpres Ruteng mesti dibenah kembali atau ditata ulang. Akan tetapi, pemerintah terlebih dahulu berdialog dengan para pedagang sebagai pelaku pasar.

“Kira-kira baiknya seperti apa. Karena semua untuk kebaikan bersama,” ujar mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manggarai itu.

Maksi melihat ada perbedaan sudut pandang antara pedagang yang berjualan di pinggir jalan maupun yang di dalam areal pasar. Hal itu bisa diselesaikan jika duduk bersama antara pemerintah dengan pelaku pasar.

“Persoalan akses juga berpengaruh di pasar,” katanya merujuk kondisi arus lalu lintas ke pasar yang semakin macet.

Kemudian, kata dia, kondisi Pasar Puni boleh dibilang “mati enggan hidup tak mau.” Banyak lapak yang tidak dimanfaatkan.

Sama halnya dengan kondisi Pasar Inpres Ruteng, kondisi pasar ini  tampak sepi. Kata Maksi, hal tersebut dipicu oleh kurangnya aktivitas masyarakat di situ.

Ke depan, pemerintah harus berupaya agar aktivitas ekonomi di Pasar Puni semakin ramai, sehingga putaran uang meningkat.

“Apakah lahan kosong nanti dimanfaatkan untuk mobilisasi, entah sebagai terminal atau tempat parkir kendaraan itu difungsikan.”

Maksi bilang, apabila aktivitas manusia tinggi di sekitar pasar maka pasarnya akan hidup.

“Karena prinsip dari sebuah pasar, harus didukung oleh aktivitas manusia,” tutupnya.

Maksimus Ngkeros dan Marianus Ronald Susilo atau Paket Maron adalah salah satu kontestan yang akan bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Manggarai pada 27 November mendatang. Pasangan ini diusung oleh Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Perindo dengan tagline ‘Perbaikan dan Perubahan’.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA