Ende, Ekorantt.com – Kopdit Pintu Air Cabang Ende akan meresmikan Tempat Pelayanan Nangapanda, Kecamatan Nangapanda pada 1 November 2024 mendatang.
Anselmus Namai, warga asal Desa Watumite, Kecamatan Nangapanda memastikan pembukaan TP Nangapanda bakal mendorong makin banyak lagi warga yang mau bergabung menjadi anggota Pintu Air.
Apalagi, kata Anselmus, selama ini orang masih enggan untuk masuk menjadi anggota karena biaya untuk bertransaksi di Kota Ende tidak sedikit.
“Bayangkan saja transportasi pakai mobil pulang dan pergi itu sudah 100 ribu rupiah, apalagi kalau pakai ojek lebih besar lagi,” katanya kepada Ekora NTT pada Sabtu, 19 Oktober 2024.
Sisi lain menurut Anselmus, kehadiran koperasi tentu saja dapat menghambat perkembangan rentenir yang membungakan uangnya dengan sistem ijon saat petani sedang mencapai puncak musim panen cengkih.
“Masyarakat petani karena membutuhkan dana segera untuk biaya panen terpaksa ambil saja meski dengan bunga yang tinggi,” kata Anselmus.
Senada dengan Anselmus, Paulinus Apsi warga Nanggapana, Desa Tendambepa mengaku senang dengan kehadiran TP di Nangapanda. Sebab, Ketika mereka berjualan di pasar pada hari Senin maka dapat sekaligus berurusan dengan koperasi.
Ketua Komite Kopdit Pintu Air Cabang Ende, Elfriyani S. Sute mengatakan, jumlah pinjaman beredar di Tempat Pelayanan Nangapanda mencapai Rp2.238.100.000. Sedangkan saldo simpanan di tempat pelayanan ini sebesar Rp832.811.320.
Kemudian jumlah anggota di TP Nangapanda sebanya 412 orang.
Ia pun berkomitmen akan membuka tempat pelayanan di wilayah Kecamatan Nangapanda.
Tempat pelayanan ini secara resmi membuka pelayanan perdana pada 1 November 2024.
Menurut Elfriyani, pembukaan TP di Nangapanda merupakan langkah positif dari manajemen untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada anggota yang tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Nangapanda.
Ia menambahkan, pembukaan TP Nangapanda untuk memenuhi janji yang disampaikannya ketika memberikan sambutan pada acara syukuran pelantikan Anselmus Kaise sebagai anggota DPRD Ende dari daerah pemilihan Nangapanda pada 28 Agustus 2024 lalu.
“Syarat pengembangan sebuah TP mengacu kepada jumlah anggota, jumlah simpanan serta potensi untuk dikembangkan,” katanya kepada Ekora NTT pada Sabtu, 19 Oktober 2024.
“Membuka TP Nangapanda setelah kami melakukan kajian bahwa ada potensi besar di sana,” jelas Elfriyani.
Selama ini, anggota yang berasal dari Kecamatan Nangapanda harus mengeluarkan biaya transportasi yang cukup besar bila ke kantor cabang di Kota Ende.
Sebab itu, mulai 1 November 2024 nanti anggota akan mendapat kemudahan.
Ia berharap setelah ada TP maka akan membentuk titik kumpul di sejumlah desa seperti di Oja, Watumite, Malara, Orakeri, Mbesi dan Mboa Poma.
Titik kumpul itu menjadi kekuatan terbentuknya cabang pembantu dan bila makin kuat maka akan membentuk kantor cabang.