Ruteng, Ekorantt.com –Fabianus Abu, calon wakil bupati Manggarai nomor urut dua tidak hadir dalam debat pasangan calon yang berlangsung di Aula Manggarai Convention Center (MCC) Ruteng, Rabu, 30 Oktober 2024.
Calon wakil bupati yang berpasangan dengan petahana Herybertus G.L Nabit itu dilaporkan tidak hadir karena sedang sakit.
Dari surat keterangan sakit yang salinannya diperoleh Ekora NTT menerangkan bahwa Fabi Abu sedang menjalankan perawatan di ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ruteng.
Surat itu diterbitkan pada 30 Oktober 2024 serta dibubuhi tanda tangan dokter Maria Megilda Bosli, dokter yang merawat Fabi Abu.
“Terkait dengan ketidakhadirannya (Fabi Abu) kami baru mendapatkan informasi itu saat mau mulai debat dan surat keterangan sakitnya sudah disampaikan ke KPU,” kata Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Manggarai, Florianus Irwan Kondo.
Di tengah kontroversi ketidakhadiran Fabi, sebuah foto beredar di media sosial yang justru menampilkan hal berbeda.
Foto tersebut menerangkan Fabi Abu sedang menonton debat melalui live streaming atau siaran langsung di Sekretariat Hery-Fabi yang beralamat di Wae Palo, Kecamatan Langke Rembong.
Sekretaris tim pemenangan Hery-Fabi, Aventinus Mbejak ketika dikonfirmasi Ekora NTT mengaku belum bisa memastikan “apakah Fabi Abu menonton live streaming di sekretariat atau tidak.”
Meski demikian, Aven mengatakan, Fabi Abu memang datang ke sekretariat Hery-Fabi pada pukul 09.30 Wita. Tetapi menurut dia, kondisinya agak lemah dan pusing.
“Tapi dia tidak lama di sekretariat, karena harus pulang istirahat,” katanya.
Aven menjelaskan, dokter sudah memeriksa Fabi Abu. Hasilnya tensi darah Fabi rendah. Dokter pun menyarankan agar Fabi beristirahat.
“Dan kalau dipaksakan (ikut debat), takutnya berdiri agak lama dan bisa pusing,” kata politisi PDI Perjuangan itu.
Aven berkata, kondisi Fabi Abu yang demikian memang sudah sejak kemarin, akibat terlalu forsir kegiatan beberapa minggu terakhir ini.
“Waktu kami berangkat ke MCC pukul 10.15 beliau juga masih dilakukan pemeriksaan kembali. Intinya dia memang tensi agak rendah, sehingga harus istirahat,” imbuh Aven.
Florianus juga merespons foto yang diduga Fabi Abu sedang menonton live streaming debat di sekretariat Hery-Fabi, yang belakangan beredar di medsos tersebut.
“Soal foto yang beredar, intinya bahwa tadi dia sudah menyampaikan surat keterangan kesehatan,” katanya.
Tetap Jalankan Debat
Florianus mengatakan, debat Paslon Pilkada Manggarai 2024 tetap dijalankan meski Fabi Abu tak hadir.
“Pada dasarnya KPU tetap menjalankan kegiatan debat kalaupun tadi tidak hadir salah satu wakil dari salah satu pasangan calon,” tuturnya.
Florianus juga menjelaskan soal keterlambatan pasangan calon nomor urut dua, di mana Hery Nabit baru tiba di lokasi debat pukul 10.36 Wita.
Dalam undangannya, kata dia, kegiatan debat dijadwalkan mulai pukul 09.00 Wita. Sedangkan dalam rundown acara yang dikeluarkan KPU dan disebarkan kepada tiga pasangan calon, kegiatan dimulai pukul 10.00 Wita.
Sementara terkait kritikan masyarakat luas kepada KPU Kabupaten Manggarai, Florianus berkata, “itu hal yang wajar, di mana setiap individu masing-masing punya pernyataan yang berbeda.”
Ia meminta masyarakat Kabupaten Manggarai agar sama-sama mengawasi penyelenggara pemilu.
“Kami juga butuh diawasi manakala KPU maupun penyelenggara kami tingkat bawah ada hal yang di luar rel silakan disampaikan berdasarkan fakta atau bukti yang ada,” tuturnya.
DPRD Mengamuk
Sebelumnya, Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Thomas Edison Rihi Mone atau Edi Rihi mengamuk sebelum acara debat dimulai.
Edi Rihi tiba-tiba mengambil mic dan menyampaikan kepada Komisi Pemilihan Umum atau KPU Kabupaten Manggarai agar memulai debat tepat waktu.
Saat Edi mengamuk, pasangan calon nomor urut dua, Herybertus G.L. Nabit dan Fabianus Abu belum muncul di lokasi debat.
Nabit datang ke lokasi debat tanpa didampingi wakilnya, Fabi Abu. Belakangan beredar kabar bahwa Fabi tak hadir debat lantaran sedang sakit.
“Kalau tidak siap untuk berdebat, jangan datang! Jangan membuat kami untuk menunggu lama,” teriak Edi.
Hal itu, kata dia, menimbulkan kecurigaan terhadap komisioner KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
“Ini sudah tiga puluh menit, Pa. Ada apa?” tanya Edi.
Ia memohon maaf kepada anggota TNI dan Polri. “Kami minta ada perlakuan yang sama di hadapan hukum.”
Politisi Partai Hanura itu mengaku sudah datang sebelum pukul 10.00 Wita, sementara yang lain dibiarkan terlambat. Bawaslu dan KPU dinilai sengaja membiarkan hal tersebut.
“Ini tidak benar, Pak. Mohon maaf ini tidak benar,” tandasnya.
Selain Edi, anggota DPRD lainnya, Largus Nala menuding , “justru tindakan bupati seperti ini yang bikin gagal Manggarai.”
“Saya juga sependapat dengan Pa Edi Rihi, jangan sampai KPU ada kongkalikong,” kata politisi Partai Demokrat itu.
Sementara Wakapolres Manggarai, Kompol Karel Liukuna mengajak semua pihak untuk kembali pada koridor debat.
“Mari kita jaga pemilu damai. Mari kita seperti itu,” tutupnya.