Kopdit Pintu Air KCP Manado Doakan Anggota Perintis yang Meninggal Dunia

Perayaan misa ekaristi ini dihadiri oleh semua unsur pengurus komite dan staf manajemen KCP Manado serta sejumlah anggota yang berdiam di sekitar kantor.

Manado, Ekorantt.com – Komite dan Manajemen Kopdit Pintu Air Kantor Cabang Persiapan (KCP) Manado merayakan misa untuk mendoakan anggota perintis yang telah berpulang menghadap Sang Khalik.

Perayaan misa berlangsung di kantor Kopdit Pintu Air KCP Manado yang beralamat di Ruko Conner, Kelurahan Airmadidi Atas, Kecamatan Arirmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, Sabtu, 2 November 2024.

Perayaan ekaristi itu bertepatan dengan Hari Peringatan Arwah orang beriman bagi umat Katolik sedunia.

Perayaan misa ekaristi ini dihadiri oleh semua unsur pengurus komite dan staf manajemen KCP Manado serta sejumlah anggota yang berdiam di sekitar kantor.

Misa dipimpin langsung oleh Pastor Paroki Santo Antonius de Padua, Pater Yohanis Pinontoan.

Pater Yohanis dalam homilinya mengatakan, Hari Peringatan Arwah orang beriman menjadi peringatan wajib bagi umat Katolik. Umat Katolik berkewajiban untuk mendoakan arwah bagi semua orang beriman yang telah meninggal dunia.

“Mendoakan para pendahulu kita, baik leluhur, opa oma, orang tua dan keluarga atau orang-orang beriman yang kita kenal, sudah menjadi tradisi gereja Katolik. Khusus pada misa kali ini, mari kita doakan arwah para pendiri KSP Kopdit Pintu Air,” kata Pater Yohanis.

Menurut dia, hanya orang Katolik yang mengadakan peringatan arwah untuk orang beriman sedunia setiap tanggal 2 November.

Pastor Yohanis menjelaskan, kematian yang dihadapi bisa diubah menjadi kehidupan baru. Para arwah pendahulu bersama dengan umat yang masih hidup di dunia, sebenarnya masih berada dalam satu persekutuan.

“Mengapa kita harus mendoakan mereka, karena sesudah kematian para arwah dihadapi tiga situasi,” katanya.

Pertama, situasi hidup atau bersatu dengan kerajaan Allah. Kedua, situasi di mana ia terpisah dengan kerajaan Allah yaitu mereka yang selama hidupnya tidak baik, berbuat dosa banyak dan besar, tempatnya adalah penyiksaan di neraka.

Ketiga, berlaku bagi orang beriman yang tetap ada melekat dosanya tapi kecil. Situasi yang ketiga ini, Tuhan menciptakan jembatan yang dikenal dengan Api Pencucian.

Pater Yohanis yang pernah memegang  jabatan Ketua Komisi Liturgi Keuskupan Manado itu pun menyitir kembali pemberian “indulgensi” (pengampunan dosa) yang diberikan Paus Fransiskus kepada arwah orang beriman agar dilapangkan jalan mereka bersatu dengan Kerajaan Allah.

“Selama arwah pendahulu kita masih di situasi Api Pencucian itu, maka perlu doa dari kita yang masih berziarah di muka bumi ini. Kita dalam suatu persekutuan sehingga wajib untuk saling mendoakan,” katanya.

Ketua Komite KCP Manado Ramon Wowor menuturkan bukan hanya mendoakan arwah orang mati, namun Pater Johanis juga mendoakan seluruh unsur pengurus dan manajemen Pintu Air dari tingkat pusat sampai KCP dan titik kumpul agar diberi kelancaran dan kesuksesan dalam menjalankan tugas melayani anggota.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA