Maumere, Ekorantt.com – Pelayanan Kopdit Pintu Air Cabang Boru dialihkan di Kantor Kopdit Pintu Air Cabang Larantuka, Flores Timur.
Pengalihan pelayanan ini imbas dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang berlokasi di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.
Kebijakan pengalihan pelayanan diputuskan oleh pengurus Kopdit Pintu Air.
Kopdit Pintu Air memastikan pelayanan terhadap anggota, tetap aman.
Ketua Pengurus Pusat Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano mengatakan, kebijakan ini dilaksanakan untuk membantu anggota yang terkena dampak langsung erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Kami tidak mau mereka sulit mendapat layanan karena kantor cabang kami di Boru juga mengalami rusak berat. Sehingga kami pindahkan staf untuk tetap memberikan pelayanan kepada anggota melalui cabang Larantuka,” ujar Jano kepada Ekora NTT, Selasa, 12 November 2024.
Ia mengaku letusan Gunung Lewotobi Laki-laki membawa dampak buruk bagi lembaga dan anggota Kopdit Pintu Air.
Oleh karena itu sebagai lembaga pemberdayaan yang menjalankan misi sosial tentu saja mencari jalan keluar terbaik untuk membantu para anggota.
“Ini adalah sebuah keharusan,” imbuh Jano.
Ia sudah menyampaikan kepada komite dan staf manajemen supaya segera melakukan evakuasi semua perangkat kerja di Kantor Cabang Boru.
Jano berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama pelayanan kepada anggota dapat dilaksanakan.
Manajer Kopdit Pintu Air Cabang Boru, Benediktus Deri Lein mengaku dihubungi pengurus pusat untuk memindahkan pelayanan anggota di Kantor Cabang Larantuka.
Ia mengaku telah menggerakkan stafnya untuk mulai memindahkan perangkat kerja ke Larantuka.
Benediktus menjelaskan, sejak letusan besar Gunung Lewotobi Laki-laki pada Minggu malam, 3 November 2024 lalu, tidak ada pelayanan di Kantor Pintu Air Cabang Boru. Semua staf, kata dia, ikut mengungsi.
Setelah berkoordinasi dengan pengurus pusat, pihaknya mendapat perintah supaya segera mempersiapkan semua peralatan kerja untuk dibawa ke Larantuka.
“Kemarin kami sudah angkut komputer dan motor ke Larantuka, juga termasuk mobil operasional. Sekarang kami sedang menunggu tanaga IT untuk memasang sistem/jaringan online dalam komputer sehingga pelayan untuk bertransaksi segera dapat dilakukan,” ujar Beneditus.