Dua Anggota DPRD Ende Nyaris Adu Jotos, Dipicu oleh Pernyataan ‘Pencuri’

Keduanya sudah berdamai

Ende, Ekorantt.com – Sidang paripurna DPRD Kabupaten Ende pada Kamis, 14 November 2024 yang semula berjalan kondusif, berubah seketika saat dua wakil rakyat nyaris adu jotos.

Ketua DPRD Ende Fransiskus Taso atau Feri Taso memimpin sidang itu dengan agenda yakni pengumuman Alat Kelengkapan Dewan.

Meskipun alot, sidang berjalan dalam suasana yang kondusif. Silang pendapat tak bisa dihindari. Hal itu berkaitan dengan jumlah anggota yang ada di setiap komisi.

Melihat situasi demikian, Feri Taso mengambil keputusan untuk menskorsing sidang selama 10 menit.

Sidang pun berhenti sejenak. Di saat itu, Mahmud Jegha, anggota DPRD Ende dari Fraksi Demokrat, melontarkan sejumlah pernyataan yang rupanya membuat anggota DPRD yang lain tersinggung.

Adalah Syaiful Rahmat Soi, anggota DPRD Ende dari Fraksi PKB tersulut emosi mendengar pernyataan Mahmud itu.

Syaiful lantas meminta Mahmud untuk menarik kembali pernyataannya yang dinilai tidak elok. Mereka berdua bersitegang dengan suara keras. Para wakil rakyat yang lain berusaha melerai keduanya sehingga tidak terjadi adu jotos.

Saat berbicara kepada Ekora NTT, Syaiful naik pitam karena Mahmud mengatakan bahwa semua anggota DPRD sebagai pencuri.

“Bilang kami DPRD pencuri semua, loh kami mencuri apa? Kami ini baru di DPRD ini. Saya minta tarik bahasa itu, tarik bahasa itu, saya baru di sini,” tuturnya.

Menurut Syaiful, hal ini berkaitan dengan harga dirinya sebagai wakil rakyat. Dia tidak mau disebut sebagai pencuri tanpa bukti yang valid.

“Jangan sampai pernyataan kita itu mencoreng lembaga DPRD Ende, apalagi di hadapan Penjabat Bupati dan Sekda,” ujarnya.

Sementara itu, Mahmud bilang bahwa dirinya tidak berniat untuk melukai hati siapa-siapa. Pernyataan pencuri yang dia lontarkan menunjuk pada masalah disiplin waktu pada anggota DPRD Ende.

“Undangan rapat paripurna, harusnya jam 1 tapi molor sampai jam 3 lewat. Maka ini bagian dari pencurian waktu paripurna,” kata Mahmud.

“Saya tidak menyebut nama personal. Saya hanya menyampaikan bahwa kami anggota DPRD ini pencuri. Dengan molor waktu maka itu juga bagian dari mencuri waktu. Ternyata ada yang tersinggung, kalau kita bukan pencuri kenapa harus tersinggung?” tandasnya.

Syaiful dan Mahmud sudah berdamai.


Penulis: Antonius Jata

spot_img
TERKINI
BACA JUGA