Maumere, Ekorantt.com – Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koting menghibur para korban erupsi gunung berapi Lewotobi Laki-laki di posko pengungsian Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT, Kamis, 13 November 2024.
Orang-orang muda itu didampingi pastor paroki Koting, Romo Rudi Parera. Mereka memberikan trauma healing dengan mengajak anak-anak korban erupsi Lewotobi bermain dan bernyanyi bersama.
Keceriaan terpancar dari raut wajah anak yang antusias mengikuti berbagai permainan demi menghilangkan kejenuhan.
Pastor Paroki Koting, Romo Rudi Parera mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari kepedulian Orang Muda Katolik terhadap anak-anak di tenda pengungsian. Diharapkan bisa memberikan kesembuhan secara psikologis.
“Kami coba berikan kesembuhan secara batin sehingga trauma hilang dengan mengajak mereka bermain dan bernyanyi bersama,” kata Romo Rudi.
“Dengan situasi dan kondisi seperti ini mereka kehilangan dunia anak. Dan kami mau di tempat pengungsian, dunia anak tetap mereka jalani,” sambungnya.
Selain menghibur anak-anak, kata Romo Rudi, mereka juga memberikan bantuan sembako dan barang kebutuhan anak-anak.
Ia berharap erupsi Gunung Lewotobi cepat berakhir dan semua warga terdampak tetap sehat saat tinggal di posko pengungsian.
Pengurus OMK Santo Fransiskus Xaverius, Litarianti mengatakan, kegiatan trauma healing merupakan salah satu cara untuk memberikan kekuatan positif kepada anak-anak korban erupsi.
“Kali ini mereka bermain game. Nanti di kunjungan berikutnya, kami akan memberikan renungan dan mengajak mereka bermain, tergantung kondisi psikologi anak,” ujarnya.
Salah seorang anak korban erupsi Lewotobi asal kampung Dungan, Filan, mengaku senang diajak bermain dan bernyanyi. Dia bilang sudah jenuh tinggal di tempat pengungsian.
“Kakak OMK bersama Bapa Romo ajak bermain game dan nyanyi. Maunya bermain terus, biar kami tidak bosan di sini,” tuturnya.
Maria, seorang pengungsi, mengaku senang karena anak-anak mereka merasa terhibur dengan berbagai macam permainan yang dilakukan oleh OMK Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koting.
“Biar anak-anak kami tidak jenuh. Lihat mereka tertawa senang dan gembira, kami juga ikut senang,” ujarnya sambil mengusap air mata.
Erupsi Lewotobi belum juga berhenti, kata Maria. Di desanya masih terjadi gemuruh dan abu vulkanik juga masih beterbangan.
“Atap seng rumah kami banyak rusak karena dipenuhi abu. Kebun kami juga rusak semuanya. Kami berharap erupsi Lewotobi cepat berhenti, biar bisa segera pulang rumah,” tuturnya.