Maumere, Ekorantt.com – Sekolah-sekolah di Kabupaten Sikka kembali melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas pada Senin, 18 November 2024.
Seminggu sebelumnya, para siswa diliburkan dan belajar dari rumah imbas dampak abu letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.
Pengecualian untuk beberapa sekolah di Kecamatan Waiblama, Talibura, dan Waigete yang masih melaksanakan KBM dari rumah.
“Sudah tatap muka bagi sekolah di luar Kecamatan Talibura, Waiblama, juga di Desa Runut dan Watudiran Kecamatan Waigete,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Sikka, Germanus Goleng, dihubungi Minggu siang, 17 November 2024.
Germanus menjelaskan, satuan pendidikan yang tidak melaksanakan KBM secara total dapat mengikuti KBM di tempat pengungsian atau sekolah terdekat tempat peserta didik mengungsi.
Satuan pendidikan tersebut meliputi TK/PAUD di Desa Hikong, Kringa, Ojang, Timutawa dan Desa Udekduen, Kecamatan Talibura. Juga SD Gugus Kringa dan Gugus Dungan, SMPN Ojang dan SMPK St. Antonius Boganatar.
Sedangkan satuan pendidikan yang melakukan pembelajaran dari rumah mencakup semua sekolah di Kecamatan Talibura, kecuali SMPN Nangahale, Kecamatan Waiblama dan sebagian di Desa Runut dan Watudiran, Kecamatan Waigete.
“Selain sekolah-sekolah di tiga wilayah kecamatan ini dapat melaksanakan KBM tatap muka,” ujar Germanus.
Germanus mengingatkan pengelola satuan pendidikan wajib mengakomodir peserta didik pengungsi mandiri diikutsertakan dalam KBM selama masih terjadi erupsi Lewotobi.
Pemerintah setempat sempat meliburkan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pada semua sekolah dan tingkatan di Kabupaten Sikka pada 12 November 2024.
Semula, kata Germanus, pembatasan KBM hanya berlaku di dua kecamatan di wilayah timur Kabupaten Sikka, namun kondisi hari Senin sampai Selasa pekan lalu, debu letusan merata terdampak di semua wilayah.
Bahkan kondisi di Kota Maumere dan sekitarnya terdampak hempasan debu sangat tebal, sehingga ditempuh kebijakan menghentikan KBM di sekolah ke rumah.
Keputusan meliburkan KBM, menurut Germanus berlaku untuk 336 SD, 314 PAUD dan 90 SMP.
Pemerintah Kabupaten Sikka menetapkan status siaga darurat bencana berlangsung 60 hari sejak 7 November 2024 sampai 7 Januari 2025.
Penulis: Eginius Moa