Ketika Anjing di Kaki Gunung Lewotobi Mengejar Mobil, Pertanda Minta Makan dan Minuman

Banyak hewan terutama anjing akan melintasi jalan sehingga berpotensi membahayakan pengendara

Maumere, Ekorantt.com – Melintasi ruas jalan Trans Flores di Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur menjadi aktivitas rutin Amandus Helianto Nasa pada setiap akhir pekan dari Larantuka ke Maumere atau sebaliknya.

Menantang maut dan memompa adrenalin melewati ruas jalan di bawah kaki Gunung Lewotobi Laki-laki yang terus gemuruh dan mengeluarkan lahar panas setiap saat semenjak erupsi yang menewaskan sembilan orang warga pada Senin dini hari 4 November 2024.

Rumah-rumah warga ditinggalkan penghuninya. Mereka menetap sementara di posko pengungsian yang disediakan pemerintah. Kebanyakan bangunan-bangunan rumah ambruk diterjang muntahan material gunung api. Segala jenis pepohonan dan tanaman lainnya mati. Yang ditinggalkan beberapa ekor anjing dan kucing menjaga rumah.

Karena itu pada saat melintas ruas jalan nasional selepas jalur lurus dari  perkebunan Misi di Hokeng, pengendara harus ekstra awas. Banyak hewan terutama anjing akan melintasi jalan sehingga berpotensi membahayakan pengendara.

Hal itu membuat iba Amandus Helianto Nasa. Setiap kendaraan yang lewat, anjing-anjing akan berlari mengikutinya dari belakang. Namun juga, kendaraan tak bisa ngebut, sebab jalan masih dipenuhi debu, pasir dan batuan kerikil.

Ternyata anjing yang berlari mengikuti kendaraan dari belakang itu hendak ‘memberitahu dan meminta’ diberikan sesuatu. Makanan dan minuman. Meski tak banyak juga pengendaraan yang melintas di sana memahami permintaan itu.

Ditinggal pergi penghuni rumah membuat kehidupan anjing memprihatinkan. Entahlah penghuninya kembali ke rumah ketika melihat-lihat keadaan rumah sambil memberinya makan. Namun, beberapa ekor anjing yang tak kuat  menahan lapar akhirnya mati dan dikuburkan warga atau pengendara yang menemukannya.

Kehidupan anjing-anjing tersebut menarik empati Hexa, sapaan Amandus Helianto Nasa. Dia rupanya memahaminya.

“Kebetulan saya pencinta anjing dan merasa mereka juga punya hak hidup baik dan layak. Jadi sedih melihat mereka dipinggir jalan jika mobil atau motor lewat, selalu mengejar seperti meminta makan dan minum,” kenang Hexa saat berbicara kepada Ekora NTT, Kamis 28 November 2024.

Hexa mengaku tak tega menyaksikan kondisi anjing di Dulipali. Dia menghentikan kendaraan dinas. Mengeluarkan air mineral dan makan anjing (dog food) yang dibawanya dari dalam mobil lalu memberi makan anjing-anjing yang dijumpainya itu.

“Mereka kelaparan karena tidak ada makanan yang bisa mereka makan. Ada beberapa yang kurus dan ada yang mati. Kami kuburkan dengan baik,” kisah Hexa.

Ragam sikap anjing dijumpainya Hexa. Beberapa ekor yang jinak tidak takut saat diberi makan. Namun beberapa ekor menggonggong, kemudian perlahan mendekat untuk melahap makanan dan minuman.

“Karena sudah tiga kali saya memberi makanan. Anjing di sini seolah sudah tahu. Ada beberapa ekor yang mengejar mobil kami sepertinya tahu akan dapat makanan,” ujar Hexa yang juga Manajer Cabang Kopdit Obor Mas Larantuka.

“Ada yang menggonggong karena melihat orang asing. Namun mereka seolah tahu apa yang kami bawa makanan, sehingga mereka akan mendekat makanan setelah kami agak berjarak.”

Punya lima ekor peliharaan di rumahnya di Jalan Baru, Kelurahan Beru, Kecamatan Alok Timur, Kota Maumere, Hexa tahu persis bagaimana perilaku anjing. Gonggongan mengikuti kendaraan mengirim pesan bahwa mereka adalah sahabat manusia, dan bukan peliharaan. Mereka adalah keluarga. Yang tidak layak untuk  kita konsumsi.

“Kalau soal makanan saya tidak pikir. Yang penting peliharaan ini bahagia. Ada sesuatu yang saya rasakan, membantu ciptaan Tuhan hidup layak. Ada rasa bahagia sekali kalau lihat mereka datang dan makan. Ada sesuatu dalam batin saya yang tidak bisa saya ungkapkan. Tapi saya bahagia sekali,” kisah Hexa.

Perasaan bahagia bisa memberi makan anjing sejalan dengan slogan pencinta anjing. Anjing bukan binatang peliharaan, tetapi mereka adalah keluarga. Mereka tidak layak untuk dikonsumsi.


Penulis: Eginius Moa

spot_img
TERKINI
BACA JUGA