Maumere, Ekorannt.com – Pemerintah Kabupaten Sikka siap menjalankan program Pemerintahan Prabowo-Gibran, makan bergizi gratis untuk anak dan ibu hamil yang akan dimulai Januari 2025 mendatang.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sikka, Ferdi Lepe. Dia mengatakan Pemkab Sikka telah siap dan mendukung penuh program dari pemerintah pusat.
“Kita pada posisi siap betul. Manakala teknis operasionalnya sudah ada, kita sudah siap. Kita bisa memenuhi semua kebutuhan anak sekolah dan ibu hamil di seluruh kabupaten Sikka,” kata Verdi saat ditemui di Pasar Alok, Selasa, 3 Desember 2024.
Pemkab Sikka melalui Dinas Koperasi dan UMKM telah merekomendasikan 14 koperasi dan UMKM ke kementerian, “yang dari hasil penilaian layak untuk direkomendasikan menjadi bagian dari program makan siang gratis.”
Keterlibatan koperasi dan UMKM dianggap penting sebagai bentuk keterlibatan mereka dalam mendukung dan menyukseskan program pemerintah. Kata dia, hal itu bukan hanya di kabupaten Sikka, tetapi seluruh koperasi dan UMKM di Indonesia.
Pemkab Sikka juga menyiapkan skema pengadaan makanan yang mudah dijangkau oleh setiap penerima di desa-desa yang jaraknya cukup jauh dari kota Maumere yakni mendorong terbentuknya kelompok UMKM di setiap desa “yang mampu untuk menyiapkan makanan bergizi.”
Selain itu, pemenuhan makanan bergizi untuk ibu hamil dilakukan oleh kader posyandu yang ada di setiap desa.
Pihaknya telah mendorong UMKM untuk segera mengurus izin serta syarat-syarat lain seperti sertifikasi halal dan merek dagang.
Dengan itu, program tersebut bukan hanya bermanfaat bagi anak, tetapi juga memberdayakan UMKM dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selanjutnya, kata dia, pelaksanaan program tersebut menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat, “dan tentunya akan melibatkan kerja kolaborasi lintas sektor.”
Kata Ferdi, program makan bergizi gratis untuk anak dan ibu hamil merupakan bagian dari langkah pemerintah dalam memenuhi hak anak. Melaluinya, anak-anak bisa lahir terbebas dari stunting, serta anak sekolah bisa semangat bersekolah dan tercetak SDM yang unggul.
“Kita tidak bisa mengurangi hak anak hanya karena hal-hal yang prosedural. Kita mau anak itu makan yang bergizi. Kita mau anak itu ceria di sekolah,” pungkas Ferdi.
Penulis: Risto Jomang
