Anggota DPRD Ende Dorong Pemerintah Siapkan Vaksin Rabies di Setiap Puskesmas

Permintaan itu merespons keluhan masyarakat pedesaan yang terpaksa menuju ke Kota Ende untuk vaksinasi saat ada kasus gigitan anjing

Ende, Ekorantt.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ende Ansel Kaise meminta pemerintah untuk menyiapkan vaksin rabies di seluruh puskesmas di wilayah Kabupaten Ende.

Permintaan itu merespons keluhan masyarakat pedesaan yang terpaksa menuju ke Kota Ende untuk vaksinasi saat ada kasus gigitan anjing.

Menurutnya, pemberian vaksin yang dilakukan secara terpusat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Ende tentu saja memberatkan masyarakat pedesaan yang jauh dengan akses transportasi yang belum memadai.

“Ini soal pendekatan pelayanan kesehatan yang wajib menjadi perhatian serius. Kalau orang Kota Baru atau Watuneso atau Romarea-Nangapanda mau vaksin harus ke Kota Ende berapa biaya yang mereka harus keluarkan,” ujar Ansel kepada Ekora NTT pada Minggu, 29 Desember 2024.

Ansel berharap pemerintah menanggapi keluhan masyarakat dengan menyiapkan VAR di setiap puskesmas sembari meminta Dinkes Ende untuk menghitung kebutuhan infrastruktur penunjang agar pihaknya mendorong kesiapan dana melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Kita pasti dukung dengan kebijakan anggaran karena ini masalah dan kebutuhan prioritas. Tidak ada alasan menolak,” tuturnya.

Sementara itu, Penjabat Bupati Ende Agustinus G. Ngasu kepada Ekora NTT pada Senin, 30 Desember 2024 mengatakan bahwa vaksin mesti disimpan di tempat penyimpanan khusus dengan suhu yang sudah diatur. Jika tidak demikian, maka vaksin akan rusak.

“Vaksin harus disimpan di tempat penyimpanan yang suhunya sudah diatur. Kalau misalnya vaksin itu taruh di Puskesmas maka akan rusak sehingga ditaruh di Dinkes,” terangnya.

Dia mengatakan bahwa untuk pelaksanaan vaksinasi di tingkat desa membutuhkan alat untuk menjaga vaksin supaya tidak rusak.

“Kalau misalnya kita mau vaksin di desa atau orang desa kena gigitan anjing maka bawa ini vaksin ke sana, butuh lagi alat untuk menjaga supaya vaksin jangan rusak. Sehingga orangnya itu disuruh datang ke Dinkes,” ujarnya

Terkait pengadaan alat untuk penyimpanan vaksin di setiap Puskesmas, kata Gusti, sangat bergantung pada arus listrik.

“Listriknya cukup tidak, stabil tidak. Kalau listriknya stabil dan nyaman oke,” tutupnya.


Penulis: Antonius Jata

spot_img
TERKINI
BACA JUGA