Dua Tahun Terakhir Realisasi PAD Sektor Pariwisata di Manggarai Tak Sesuai Target

Aloisius berpendapat meski di tahun 2024 mengalami kenaikan tarif bagi pengunjung, namun tidak membuat realisasi PAD-nya mencapai target.

Ruteng, Ekorantt.com – Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata di Kabupaten Manggarai dalam dua tahun terakhir tercatat tidak memenuhi target yang ditetapkan.

Realisasi PAD dari sektor pariwisata Kabupaten Manggarai selama tahun 2024, misalnya, sebanyak Rp329.299.000 atau 94,09 persen. Jumlah tersebut belum memenuhi target yang ditetapkan sebesar Rp350.000.000.

Tahun sebelumnya juga mengalami hal yang sama. Target PAD sektor pariwisata tahun 2023 sebesar Rp231.200.000, tetapi realisasinya hanya Rp219.828.000 atau 95,08 persen.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai, Aloisius Jenarut menguraikan, sisa target PAD yang belum terealisasikan pada tahun 2024 sebesar Rp20.701.000. Sedangkan tahun 2023, masih ada sisa target sebesar Rp11.372.000 yang belum tercapai.

“Sumbangan itu bersumber dari empat objek wisata, di antaranya Wae Rebo, Todo, Liang Bua, dan Ruteng Pu’u,” jelas Aloisius ketika ditemui Ekora NTT pada Kamis, 16 Januari 2025.

Dari Wae Rebo, salah satu desa adat yang berada di Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai memberikan kontribusi sebesar Rp191.350.000.

Sementara Todo, sebuah destinasi kampung adat yang di dalamnya terdapat rumah panggung berbentuk bundar dengan atap rumahnya terbuat dari ijuk, menyumbang Rp81.349.000. Objek wisata ini terletak di Kecamatan Satarmese Utara, wilayah selatan Kabupaten Manggarai.

Sedangkan Liang Bua menyumbangkan sebesar Rp32.388.000. Tempat ini merupakan warisan situs pra-sejarah manusia purba yang berada di Desa Liang Bua, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai.

Kemudian Ruteng Pu’u menyumbang sebesar Rp24.212.000. Tempat wisata ini merupakan sebuah kampung tradisional yang terletak di Kelurahan Golo Dukal, Kecamatan Langke Rembong, Manggarai.

Aloisius berpendapat meski di tahun 2024 mengalami kenaikan tarif bagi pengunjung, namun tidak membuat realisasi PAD-nya mencapai target.

Dia merincikan bagi wisatawan mancanegara, semulanya sebesar Rp20.000 tahun 2023 tapi naik menjadi Rp30.000. Lalu wisatawan lokal dewasa awalnya Rp5.000 kini menjadi Rp10.000. Demikian juga dengan wisatawan mahasiswa/pelajar dari Rp2.000 naik menjadi Rp3.000.

“Total yang berkunjung ke empat wisata tahun ini (2024) sebanyak 17.474 wisatawan,” terangnya.

Capaian target PAD sangat bergantung pada kunjungan wisatawan, katanya.

“Kalau kunjungan wisatawannya tidak naik maka kita tidak bisa paksa untuk genjot PAD. Akan tetapi meski belum mencapai 100 persen target PAD ini sudah mendekati realisasi dan berada di angka terbaik,” kata Aloisius.

Dia bilang erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur menjadi salah satu faktor menurunnya jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Manggarai yang berdampak pada jumlah PAD.

“Tidak hanya di Manggarai tetapi juga di tempat pariwisata lain,” ujarnya.

Aloisius berharap PAD dari sektor pariwisata di tahun 2025 mengalami peni ngkatan. Objek wisata lainnya di Manggarai turut menyumbang bila dikelola pemerintah.

Ketua DPRD Manggarai, Paulus Peos berharap agar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PAD Kabupaten Manggarai.

Hal ini menurut Paul, bisa terjadi mengingat ada sejumlah potensi yang dimiliki, yang bisa dipasarkan ke wisatawan seperti perkampungan Wae Rebo, Liang Bua, Lodok di Kecamatan Ruteng, serta Kampung Adat Todo dan Ruteng.

“Manajemen pengelolaan kepariwisataan perlu banyak pembenahan,” kata politisi PDI Perjuangan itu.

Ia juga mendorong Dinas Pariwisata dan Kebudayaan agar lebih banyak mengadopsi cara yang dilakukan pemerintah kabupaten lain yang pengelolaan pariwisatanya sudah dianggap baik, seperti Bali dan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.

Potensi Wisata Terabaikan

Anggota DPRD Kabupaten Manggarai, Largus Nala mengatakan, sejauh ini ada beberapa lokasi wisata yang belum masuk dalam target PAD Pemerintah Kabupaten Manggarai, tapi sering dikunjungi wisatawan.

“Mereka datang secara mandiri (tanpa tour guide). Mereka kemudian menikmati suasana wisata tanpa dipungut biaya ataupun ada pungutan biaya, namun dilakukan oleh masyarakat setempat bukan atas pengelolaan dari pihak pemerintah,” kata Arlan, sapaan karibnya.

“Sehingga hasil pemungutan tidak masuk kepada PAD jika hal seperti ini dimaksimalkan maka tentu saja akan berdampak pada peningkatan PAD ke depan,” sambunganya.

Politisi Demokrat itu pun mendorong Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk lebih memaksimalkan potensi pariwisata. Sebab masih banyak objek wisata yang belum memberikan kontribusi bagi PAD.

“Sebut saja ada Sawah Lingko Cara di Cancar-Ruteng, Air Terjun Pangka Dari di Cibal Barat, Tengku Siwa di Reok Barat dan beberapa tempat lainya,” kata Arlan.

Menurut dia, objek-objek wisata ini telah populer hingga luar negeri. Ada banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke tempat-tempat ini.Namun sejauh ini belum ada sistem pengelolaan yang baik.

Untuk lebih banyak wisatawan yang berkunjung, dia mendorong agar bekerja sama dengan pegiat wisata, baik di Kabupaten Manggarai maupun di Kabupaten Manggarai Barat yang merupakan kabupaten tetangga.

Arlan berkata “kerja sama akan membantu mempromosikan lokasi wisata di Manggarai.” Sehingga, wisatawan yang berkunjung ke Manggarai Barat bisa diajak untuk berwisata ke Manggarai.

“Jika kerja sama ini dilakukan maka saya yakin akan banyak wisatawan yang datang ke lokasi wisata di Manggarai dan tentu saja akan berdampak baik terhadap PAD khusus sektor pariwisata,” tutur anggota DPRD Dapil IV yang mencakup Cibal, Cibal Barat, Reok, dan Reok Barat itu.

Meski demikian, Arlan menilai, pencapaian PAD Dinas Pariwisata dan Kebudayaan lebih baik jika dibandingkan pada sektor lain yang bahkan tidak sampai di angka 60 persen.

Ia pun menyampaikan apresiasi atas pencapaian 94,09 persen kendati belum menyentuh pada 100 persen sesuai target.

Pencapaian itu, kata dia, meskipun membutuhkan perbaikan agar sesuai dengan target.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA