Pedagang Segel Portal Pasar Alok, Pemkab Sikka Bakal Bubarkan Forum Pasar

Abdul menyebut tindakan mereka terjadi “karena pemerintah dan pengelola pasar hanya janji saja tanpa memberikan kejelasan kepada pengguna pasar.”

Maumere, Ekorantt.com – Puluhan pedagang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pengguna Pasar Alok (Forkompak) menyegel portal masuk dan keluar Pasar Alok yang dikelola PT Globalindo pada Selasa, 21 Januari 2025 siang.

Penyegelan portal dilakukan imbas tidak hadirnya Penjabat Bupati Sikka Alfin Parera dalam dialog para pihak antara Forkompak, Pemkab Sikka, dan PT Globalindo selaku pihak ketiga yang mengelola parkir di Pasar Alok yang telah disepakati sebelumnya.

Dalam aksinya, para pedagang terlebih dahulu berdemonstrasi di depan Kantor Pengelola Pasar Alok menuntut sikap tegas pemerintah.

Pada saat yang sama, tampak Ketua Forkompak Yohanis Nong Harcelis berdiskusi dengan pedagang yang lain. Sejurus kemudian, ia menyatakan “mengundurkan diri” dari jabatannya. Para pedagang memprotes, tetapi ia meninggalkan mereka.

Setelah itu, para pedagang menuju portal masuk dan keluar lalu menyegelnya. “Portal ini ditiadakan. Petugas parkir silahkan atur parkir di dalam,” kata mereka.

Budimansyah dan Abdul Rizal, anggota Forkompak yang kemudian memobilisasi massa aksi, mengatakan bahwa poin tuntutan mereka adalah memberlakukan sistem parkir manual dengan menempatkan petugas parkir di beberapa titik parkir.

“Kami tidak mempersoalkan kontrak kerja dengan pihak ketiga. Yang kami persoalkan itu portal ini. Mereka pengelola parkir, bukan penagih di pintu keluar pasar,” kata Budimansyah.

Sementara itu, Abdul menyebut tindakan mereka terjadi “karena pemerintah dan pengelola pasar hanya janji saja tanpa memberikan kejelasan kepada pengguna pasar.”

Kata mereka, pengelola parkir hanya berfokus pada portal tanpa memperhatikan parkiran sehingga kendaraan terkesan tidak teratur. Kehadiran portal juga berpengaruh pada menurunnya pembeli yang masuk pasar.

Menurut mereka, menyegel portal dianggap tepat “hingga ada kejelasan keputusan dari Penjabat Bupati.”

Mengundurkan Diri

Nong Harcelis kepada Ekora NTT, mengatakan dirinya “mengundurkan diri” dan tidak bertanggung jawab atas tindakan pengguna pasar yang menyegel portal.

Nong Harcelis di lapaknya pada Selasa siang (Foto: Risto Jomang/Ekora NTT)

“Tindakan itu di luar kendali dan tanggung jawab saya. Saya tidak pernah menginstruksikan itu,” kata dia.

“Secara terbuka dan tegas saya sampaikan bahwa saya mengundurkan diri dari Ketua Forkompak. Saya tidak akan menarik kembali kata-kata saya,” tegasnya.

Keputusan itu didasarkan pada sikap forum pengguna pasar yang tidak bersepakat dengannya dan mau bertindak sendiri, kata Nong Harcelis.

Sebelumnya, Alfin Parera berencana bertemu pedagang pada Selasa siang. Hal itu urung terjadi karena Alfin Parera masih punya agenda lain.

Setelah batal pertemuan, Nong Harcelis keluar pasar untuk urusan pribadi. Tapi mendengar informasi adanya kekacauan di pasar, ia kembali dan coba berkomunikasi dengan forum.

“Saat saya bicara, mereka membantah. Mereka tidak mempercayai saya, tidak mau mendengar saya. Artinya teman-teman tidak mau bekerja sama untuk menghargai proses ini. Saya memutuskan mundur,” tegas dia.

“Padahal, tujuan kita sedikit lagi kita capai. Tapi dengan tindakan itu, biar teman-teman sendiri yang bergerak.”

Bubarkan Forkompak

Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM yang membawahi penyelenggaraan Pasar Alok, Ferdi Lepe mengatakan tindakan yang telah diambil oleh Forkompak keliru dan tidak mengikuti prosedur yang ada.

“Kita akan bubarkan Forum Pasar itu besok,” tegasnya saat ditemui di kantornya.

Selain itu, kata dia, pihaknya akan “melaporkan apa yang terjadi ke pimpinan melalui bagian hukum.”

“Untuk menindaklanjuti adanya oknum yang berusaha merusak dan mengganggu aktivitas pasar,” pungkasnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA