Maumere, Ekorantt.com – Intensitas hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, NTT, pada Rabu, 5 Februari 2025 menyebabkan sekitar puluhan hektare tanaman padi milik petani terendam banjir.
Warga Desa Magepanda, Servasius Martinus Mau mengatakan, sawah miliknya yang baru ditanam dan berumur satu bulan rusak akibat terbawa banjir.
“Kami di sini, sawah yang rusak di Desa Magepanda, Desa Wodamude, dan beberapa desa lain. Kalau hujan deras terus dikawatirkan tanaman padi akan gagal panen,” kata Servasius kepada Ekora NTT, Kamis, 6 Februari 2025.
Tak hanya persawahan yang rusak, sejumlah ternak juga hanyut terbawa banjir. Puluhan rumah warga di Desa Wodamude ikut terendam banjir.
“Lima ekor sapi milik warga Magepanda dan dua ekor sapi milik warga Desa Done terbawa arus. Dan 40 rumah warga di Dusun Koli Bewa, Desa Wodamude juga terendam banjir,” ujarnya.
Kepala Desa Reroroja, Vin Claudia, mengungkapkan hal yang sama. Menurut dia akibat intensitas hujan deras itu menyebabkan puluhan hektar sawah dan rumah warga terendam banjir.
“Sekitar 20 hektar sawah milik warga rusak tersapu banjir. Dan 10 rumah warga di Dusun Magelo’o terendam,” kata Vin.
Sementara itu, bila mengacu pada data Pemerintah Kecamatan Magepanda, dari total 996 hektare sawah di wilayah Magepanda, sekitar 50 hingga 60 hektare sawah yang terendam banjir.
Camat Magepanda, Kristian Amstrong mengatakan bahwa sawah yang terendam banjir berada di lima desa yakni Desa Done, Wodamude, Magepanda, Legu Woda, dan Reroroja.
Selain karena hujan lebat, menurut Amstrong, banjir terjadi karena Bendungan Ijura tidak berfungsi maksimal akibat penumpukan sedimen tanah dan juga saluran air yang tak berfungsi maksimal.
Karena itu, butuh upaya menormalisasi Bendungan Ijura sehingga banjir bisa dikendalikan dengan baik.
Bantuan
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sikka, Rudolfus Ali mengatakan, pihaknya telah merespons dengan memberikan bantuan kepada warga desa yang terdampak banjir.
“Kemarin itu kami antar bantuan ke Legu Woda karena di sana ada 11 kepala keluarga yang rumahnya terendam banjir,” ujar Rudolfus.
Kata Rudolfus, pihaknya belum mendapatkan data dari pemerintah desa terkait warga terdampak banjir yang belum menerima bantuan.
“Kemarin itu kebetulan, tim dari Tagana Dinas Sosial antar bantuan ke Legu Woda. Saat pulang, hujan deras mengguyur Kecamatan Magepanda disertai banjir dan tim kami terjebak banjir,” ujarnya.
“Sehingga kemarin tim kami belum bisa melakukan pendataan,” tambah Rudolfus.
Ia memastikan bahwa Tagana Dinas Sosial turun mendata rumah warga yang terdampak banjir.