Maumere, Ekorantt.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai berjalan di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin, 17 Februari 2024. Di tahap awal, program besutan Presiden Prabowo ini menyasar tujuh sekolah di Kota Maumere.
Komandan Kodim (Dandim) 1603 Sikka, Letkol Arm, Denny Riesta Permana mengatakan, pelaksanaan program MBG perdana dimulai di SDI Kota Uneng, SDI Sinde Kabor, SMPK Frater Maumere, SMAK Frater Maumere, dan SMPK Bunda Segala Bangsa, dan SMAK Bunda Segala Bangsa Maumere, dan SMK Matilda.
“Total para siswa siswi penerima manfaat program MBG ada 2.973 orang,” jelas Denny.
Menurut dia, meskipun pelaksanaan program ini harus melalui persiapan yang matang, ia memastikan pemberian makan bergizi sesuai dengan ketentuan dari Badan Gizi Nasional.
Hal ini bertujuan agar tidak ada kendala dalam pelaksanaan dan untuk memastikan kualitas gizi yang diterima oleh siswa-siswi.
Kepala SD Inpres Sinde Kabor, Hortensia menyampaikan mengapresiasi langkah pemerintah atas program makan bergizi gratis, yang menurutnya sangat bermanfaat bagi siswa di daerah tersebut.
Meskipun begitu, Hortensia juga mencatat beberapa keluhan dari siswa mengenai jenis lauk, sayur, dan buah tertentu yang tidak mereka nikmati.
“Kami sudah menyampaikan kepada pengelola program untuk bisa disesuaikan dengan selera anak-anak, agar mereka lebih menyukai makanan yang diberikan,” tambahnya.
Hortensia menegaskan, pelaksanaan program pada hari kedua berjalan lebih lancar dibandingkan dengan hari pertama, di mana distribusi makanan tepat waktu dan siswa dapat menikmati makan siang pada jam istirahat pertama.
“Mereka makan dengan lahap dan semuanya habis. Kami berharap agar pendistribusian makan bergizi ini terus berjalan sesuai jadwal dan menu dapat lebih bervariasi,” harapnya.
Siswa-siswi SD Inpres Sinde Kabor juga menyambut program ini dengan penuh antusias. Salah satunya, Eufrachia Aprilia Lita, siswi kelas enam, mengungkapkan kebahagiaannya menerima makan bergizi gratis.
Ia berharap agar program makan bergizi gratis terus berlanjut dan menyentuh lebih banyak siswa di seluruh Indonesia, terutama di daerah pelosok.
“Semoga program ini berjalan lancar dan terus mendukung kesehatan serta perkembangan kami sebagai anak bangsa,” ujar Lita.