Bawang Merah dan Putih Asal Bima Banjiri Pasar di Ngada

Veronika Moi, pedagang di Pasar Bobou, mengaku membeli bawang merah dan bawang putih dari Bima lantaran stok di Ngada berkurang.

Bajawa, Ekorantt.com Bawang yang diproduksi oleh petani Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) membanjiri sejumlah pasar di Kabupaten Ngada, termasuk Pasar Bobou.

Veronika Moi, pedagang di Pasar Bobou, mengaku membeli bawang merah dan bawang putih dari Bima lantaran stok di Ngada berkurang.

“Kami beli (bawang) dari Bima. Biasanya ada pedagang dari Makassar yang antar,” kata Veronika pekan lalu di Pasar Bobou.

Veronika membeli bawang di pedagang itu dengan harga bervariasi mulai dari Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram untuk bawah merah. Sementara bawah putih berkisar Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per kilogram.

“Harga tergantung stok bawang, kalau lagi kosong bisa naik harganya,” tutur dia.

Hal senada disampaikan Sisilia Meo, pedagang Pasar Bobou. Ia terpaksa membeli bawang yang dipasok dari Bima akibat tidak adanya stok dari petani bawang di Ngada.

“Mau bagaimana pak, di sini kosong. Kalau ada pasti mahal. Kami juga ambil untung sedikit,” kata Sisilia.

Sisilia terpaksa membeli bawang yang dipasok dari Bima meskipun kondisi bawang cepat rusak.

“Kalau omong rugi, kadang kami rugi. Apalagi kalau barang tidak lekas laku terjual,” ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Ngada, Johanes Rodja kepada Ekora NTT mengatakan saat ini sudah menganut pasar bebas sehingga orang bebas melakukan jual beli di mana saja.

Menurutnya, yang bisa dilakukan pemerintah adalah meningkatkan produktivitas di dalam daerah untuk menekan pasokan dari luar.

“Dulu pernah ada dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTT ada produksi bawang di So’a, tapi selanjutnya kita belum tahu,” ujarnya.

Terkait harga, Johanes menegaskan tidak ada batas harga bawang di pasar. Semua itu tergantung stok bawang, kata dia.

“Sehingga kalau stok banyak harga turun, kalau sedikit pasti harganya naik,” tutupnya.

TERKINI
BACA JUGA