Bajawa, Ekorantt.com – Andreas Pesa, 50 tahun, seorang petani asal Desa Bowaru, Kecamatan Jerebu’u, Kabupaten Ngada ditemukan tewas terseret arus sungai di Kali Wae Hati pada Sabtu, 22 Februari 2025.
Sekertaris Desa Bowaru, Hironimus Dae kepada Ekora NTT pada Minggu, 23 Februari 2025 mengatakan kejadian bermula saat korban dan istrinya Emerensiana Kopa berada di kebun.
Pada siang hari korban hendak pulang untuk ambil makan siang di rumahnya. Sementara istrinya tetap bertahan di kebun.
“Jarak dari rumah ke kebun sekitar 3 kilometer,” kata Hironimus.
Saat korban mengambil makanan, kondisi di wilayah sekitar desa tersebut sedang dilanda hujan deras disertai angin kencang.
Korban tak kunjung kembali ke kebun beberapa jam kemudian. Istrinya berfirasat buruk. Ia kemudian menyusul suaminya ke rumah.
Andreas tidak ada di rumah. Lantas sang istri mencari keberadaannya.
“Setelah dicek keluarga terdekat, namun tidak mendapat informasi keberadaan korban,” terang dia.
Sekitar pukul 12.00 Wita, warga mencari korban dengan menyusuri sungai hingga malam. Namun, kondisi topografi yang cukup sulit membuat warga lalu putuskan untuk melakukan pencarian pada esok hari.
“Jam tiga pagi korban ditemukan oleh warga dengan kondisi meninggal dunia dan tertendes material banjir,” jelas Hironimus.
Warga secara swadaya mengevakuasi korban dengan peralatan seadanya menuju rumah korban.