PLN Padamkan Sementara Pasokan Listrik di Wilayah Terdampak Erupsi Lewotobi

Manajer PLN UP3 FBT, Rully Agus Widanarto menjelaskan, pemadaman listrik dilakukan di Kecamatan Wulanggitang dan Ilebura.

Maumere, Ekorantt.com – Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) wilayah Flores Bagian Timur (FBT) melakukan pemadaman sementara pasokan listrik di beberapa wilayah terdampak erupsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pemadaman dilakukan untuk memastikan keselamatan warga di sekitar lokasi erupsi.

Manajer PLN UP3 FBT, Rully Agus Widanarto menjelaskan, pemadaman listrik dilakukan di Kecamatan Wulanggitang dan Ilebura.

Wilayah-wilayah ini termasuk dalam zona yang telah ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sebagai area dengan tingkat aktivitas gunung api yang tinggi, sehingga membutuhkan tindakan pencegahan.

“Pemadaman listrik dilakukan di wilayah yang masuk dalam radius yang tidak diperbolehkan untuk beraktivitas, sesuai dengan status yang dikeluarkan oleh PVMBG. Ini dilakukan untuk menjaga keselamatan warga,” ujar Rully pada Kamis, 27 Februari 2025.

Langkah ini juga diambil setelah ada permintaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Rully menjelaskan, BNPB meminta agar listrik dipadamkan sementara di wilayah yang sudah masuk dalam radius jalur merah Gunung Lewotobi. Hal ini bertujuan agar warga tidak kembali ke rumah mereka di zona bahaya.

Rully juga mengungkapkan, beberapa waktu lalu, dirinya menerima telepon yang menanyakan alasan mengapa listrik belum dipadamkan di wilayah yang sudah masuk dalam zona bahaya.

Menanggapi hal tersebut, Rully menjelaskan, PLN mengikuti status yang dikeluarkan oleh PVMBG dan tetap berkomitmen untuk mematuhi ketentuan yang ada.

Meskipun demikian, ia mengakui adanya dilema terkait pemadaman listrik ini, terutama ketika operator seluler meminta agar pasokan listrik tetap berjalan untuk menjaga kelancaran pasokan energi ke tower seluler.

Namun, Pemerintah Kabupaten Flores Timur justru menginginkan pemadaman untuk memastikan keamanan masyarakat, mengingat potensi erupsi yang masih bisa terjadi.

Pada saat erupsi besar Gunung Lewotobi pada Senin, 4 November 2024, banyak jaringan listrik yang mengalami kerusakan, namun pada Selasa, 5 November 2024, pasokan listrik sudah kembali normal.

“Memang ada penurunan pendapatan akibat erupsi Lewotobi, namun tidak terlalu signifikan,” jelas Rully.

PLN UP3 FBT juga telah memasang jaringan listrik dan meteran di lokasi hunian sementara (Huntara) untuk korban erupsi.

Sebanyak 50 meteran listrik telah dipasang, dengan setiap meteran melayani lima rumah Huntara dengan daya sebesar 900 Watt.

Rully mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah menjalani tahap kedua pemasangan jaringan listrik di Huntara, sesuai dengan permintaan BNPB melalui BPBD Flores Timur.

Menurut dia, PLN tidak mengubah apapun di lokasi kampung lama. Semua meteran listrik yang terpasang di rumah warga di Kecamatan Wulanggitang dan Ilebura, khususnya di desa-desa yang masuk zona merah, tetap dipertahankan. Pemerintah daerah setempat akan menanggung biaya listrik untuk warga yang terdampak.

“PLN sudah berkomitmen untuk membantu korban erupsi Gunung Lewotobi. Pemerintah daerah Flores Timur yang akan membayar biaya listriknya,” tutup Rully.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA