Puluhan Kambing di Kojagete, Sikka Mendadak Mati Akibat Penyakit Scabies

Sebagai upaya pencegahan, pihak Dinas Pertanian Sikka telah melakukan penyuntikan pada kambing-kambing yang sakit maupun yang sehat.

Maumere, Ekorantt.com – Puluhan ekor kambing milik warga Dusun Nele, Desa Kojagete, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mati mendadak akibat terjangkit penyakit kulit yang dikenal dengan nama scabies atau kudis. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang kulit ternak.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan mengungkapkan, pihaknya langsung turun ke lokasi setelah menerima laporan dari Kepala Desa Kojagete terkait kematian mendadak kambing-kambing warga.

Dari hasil pengecekan di lapangan, tercatat sebanyak 90 ekor kambing di Dusun Nele, Desa Kojagete, mati akibat serangan scabies. Sementara itu, 164 ekor kambing lainnya telah mendapatkan suntikan pengobatan.

“Masih ada sekitar 40-an ekor kambing yang belum disuntik karena stok obat yang kami bawa masih kurang,” kata Jemy Sadipun, petugas kesehatan hewan di Dinas Pertanian Kabupaten Sikka pada Selasa, 11 Maret 2025.

Jemy menjelaskan, scabies atau kudis adalah penyakit kulit pada ternak yang disebabkan oleh parasit. Ciri-ciri kambing yang terjangkit penyakit ini antara lain munculnya keropeng, kebotakan, dan rasa gatal pada kulit.

“Kambing yang terserang scabies biasanya kehilangan nafsu makan dan mati,” ujarnya.

Sebagai upaya pencegahan, pihak Dinas Pertanian Sikka telah melakukan penyuntikan pada kambing-kambing yang sakit maupun yang sehat.

Suntikan tersebut meliputi Intermectin untuk mengobati penyakit kulit, Biodin sebagai vitamin penguat otot, serta Fitol-140, yang berfungsi untuk menjaga kesehatan kulit ternak yang terpapar scabies.

Jemy menghimbau kepada warga agar segera memisahkan kambing yang terjangkit scabies dari ternak yang masih sehat. Selain itu, sanitasi kandang harus dijaga dengan ketat.

“Jika ada kambing yang mati, segera bakar dan kubur untuk mencegah penyebaran penyakit,” imbuhnya.

Warga diminta untuk segera melapor jika ada ternak yang sakit agar dapat segera mendapatkan pengobatan dari petugas kesehatan hewan.

Sementara itu, Kepala Desa Kojagete, Abdul Malik, mengapresiasi respons cepat yang diberikan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sikka.

“Kami sangat berterima kasih kepada Pak Kadis dan staf yang langsung turun ke lapangan untuk memantau dan memberikan pengobatan pada ternak kami,” ujarnya.

Dengan langkah pencegahan yang telah dilakukan, diharapkan jumlah ternak yang terkena scabies dapat berkurang, dan bagi kambing yang belum mendapatkan suntikan, diharapkan segera dilakukan agar penyakit ini tidak semakin meluas.

TERKINI
BACA JUGA