Maumere, Ekorantt.com – Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sikka menyegel Hotel Gardena pada Jumat, 28 Maret 2025 karena diduga dijadikan tempat prostitusi terselubung.
Penyegelan hotel atau tempat penginapan itu dipimpin oleh Kasat Pol PP dan Damkar Kabupaten Sikka, Adeodatus Buang Da Cunha.
Penyegelan disaksikan oleh Donatus Opa, Ketua RT 002, Kelurahan Beru, Kecamatan Alok Timur serta warga sekitar.
“Untuk sementara tempat ini kami segel dari semua aktivitas sambil menunggu konfirmasi pemilik hotel dan pemilik kamar hotel yang disewakan oleh para PSK tersebut,” ujar Adeodatus.
Pihaknya menyegel Hotel Gardena usai razia pada Kamis malam. Dalam operasi itu, Sat Pol PP menggerebek satu pasangan tidak sah dan satu pekerja seks komersial (PSK) dalam satu kamar.
Razia dilakukan setelah sehari sebelumnya ada laporan aktivitas yang mencurigakan tentang keributan, miras, dan indikasi perbuatan asusila di tempat penginapan itu.
“Kami langsung bergerak cepat melakukan penanganan,” tutur dia.
Adeodatus mengatakan petugas berhasil mengamankan satu pasangan muda mudi tidak sah dalam satu kamar, seorang PSK dalam satu kamar, dan satu kamar dihuni oleh seorang karyawan laki-laki berprofesi pelayan toko serta satu kamar lagi dihuni oleh pengelola hotel.
Belakangan, penginapan itu digunakan oleh PSK sebagai tempat prostitusi dengan tarif berkisar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu sekali kencan.
“Tim berhasil menjemput secara paksa empat orang PSK untuk dimintai keterangan,” terangnya.
“Mereka ini setelah diambil keterangan dan diberi pembinaan akan dipulangkan. Apabila ke depan ada peristiwa serupa, mereka kita panggil kembali untuk dimintai keterangan,” kata dia.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Donatus Opa mengungkapkan, warga setempat merasa resah dengan aktivitas yang mencurigakan berupa keributan di Hotel Gardena.
Selama ini, kata dia, warga tidak tahu kalau Hotel Gardena sudah dialihfungsikan menjadi kos-kosan.
“Karena penghuni di Hotel Gardena juga tidak pernah melaporkan diri ke RT. Dan kami juga tidak tahu ada berapa kamar yang ada penghuninya,” ujarnya.
“Warga juga merasa resah karena setiap hari ada warga yang tidak dikenal keluar masuk di Hotel Gardena,” tambah Donatus.