Kupang, Ekorantt.com – Sebanyak 750 wisatawan mancanegara (wisman) akan mengunjungi Nusa Tenggara Timur (NTT) selama tiga hari, mulai 9 hingga 11 April 2025, dengan menggunakan kapal pesiar Oceania Nautika.
Mereka akan mengunjungi beberapa destinasi wisata utama, yakni Kota Kupang, Labuan Bajo, dan Pulau Sumba.
Owner Oceania World Travel NTT, Yohanes Rumat menjelaskan, kedatangan kapal pesiar ini akan membawa para wisman dari Amerika.
“Rencananya besok, kapal pesiar ini akan tiba dan membawa sekitar 750 wisatawan,” ungkapnya dalam konferensi pers di Kupang pada Selasa, 8 April 2025.
Pada 9 April 2025, sekitar 250 wisman akan mengunjungi berbagai destinasi wisata. Mereka akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu wisatawan yang memilih tur seharian penuh dan setengah hari.
Bagi wisatawan yang memilih tur seharian penuh, mereka akan mengunjungi Kerajaan Baun di Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang.
“Mereka ingin mengetahui lebih banyak tentang sejarah Kerajaan Baun dan kehidupan lokal masyarakat setempat,” tambah Rumat.
Sementara itu, untuk wisatawan yang memilih tur setengah hari, mereka akan mengunjungi Pantai Lasiana yang terkenal dengan pembuatan gula aren oleh warga lokal.
“Di Pantai Lasiana, kami juga menawarkan pengalaman budaya seperti tarian tradisional dan musik tradisional sasando,” jelasnya.
Selain itu, para wisman juga akan mengunjungi museum milik Pemerintah Provinsi NTT serta Dekranasda Provinsi NTT.
Seluruh wisatawan, tidak hanya yang datang dengan kapal pesiar Oceania Nautika, akan memiliki kesempatan untuk melakukan tur bebas di Kota Kupang.
“Kami menyiapkan bis untuk mengakomodasi perjalanan wisata mereka,” ujar Rumat.
Rumat berharap kedatangan ratusan wisatawan mancanegara ini dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, terutama bagi pelaku usaha kecil.
“Kami berharap ada aliran keuangan yang masuk ke masyarakat lokal,” tutup Rumat.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara ke berbagai destinasi di NTT harus didukung dengan infrastruktur yang memadai.
“Pemerintah Provinsi NTT dan pemerintah kabupaten/kota harus memperbaiki jalan menuju destinasi wisata serta fasilitas penunjang seperti toilet di rest area dan layanan publik lainnya,” pungkasnya.