Maumere, Ekorantt.com – Bulog Maumere menargetkan pembelian 76 ton beras dari petani di Kabupaten Sikka. Dari target itu, yang sudah dibeli 13,460 ton.
Pemimpin Bulog Kantor Cabang Maumere, Marthen Luther Sesa kepada Ekora NTT pada Kamis, 24 April 2025, mengatakan bahwa pihaknya membeli beras di petani dengan harga Rp12 ribu per kilogram.
“Petani di Kecamatan Magepanda mengakui harga Rp12 ribu sudah bagus. Karena ketika puncak musim panen harga bisa turun antara Rp 9.000-Rp10.000 per kilogram,” kata Marthen.
Sebelum musim panen, kata Marthen, harga beras di tingkat petani Rp14 ribu per kilogram. Kendati harga turun di puncak musim panen, Bulog masih membeli dengan harga Rp12 ribu per kilogram.
Marthen optimis Bulog Maumere bisa memenuhi target pembelian beras petani sebanyak 76 ton. Sejauh ini, belum banyak petani yang memanen padi.
Persawahan di Kecamatan Magepanda sebagai salah satu sentra tanaman padi menjadi pemasok terbanyak. Sedangkan petani sawah di Kecamatan Mego tidak bisa menjual beras ke Bulog karena gagal panen.
“Mereka hanya bisa panen dua sampai tiga karung per petak, padahal kalau tidak gagal panen mereka bisa sampai 12 karung per petak,” kata Marthen.
Bulog Maumere, kata Marthen, juga ditugasi untuk membeli gabah kering panen seharga Rp6.500 per kilogram, meski kebiasaan petani enggan menjual gabah kepada Bulog.
“Kata para petani rugi kalau jual gabah. Mereka tidak bisa mendapat dedak yang bisa dijual lagi atau bisa digunakan untuk makanan ternaknya,” tutur Marthen.
Menukil data Dinas Pertanian, persawahan di Kabupaten Sikka tersebar di Kecamatan Paga seluas 106 hektar dan terbanyak di Kecamatan Magepanda 966,5 hektar. Perkiraan produksi padi di Paga pada musim panen 2025 sebanyak 1.943,7 ton dan Magepanda 4.824,3 ton.
Penulis: Eginius Moa