Kupang, Ekorantt.com – Plt. Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT), Yohanis Landu Praing optimistis Bank NTT akan kembali mendapat kuota penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari pemerintah pusat.
Hal tersebut didasarkan pada keberhasilan Bank NTT dalam menurunkan angka kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) untuk KUR Mikro menjadi 2,6 persen.
“Penurunan NPL diharapkan bisa membuka peluang bagi Bank NTT untuk kembali mendapatkan kuota penyaluran KUR, khususnya untuk pelaku UMKM di NTT,” ujar Yohanis dalam keterangan pers di Kupang, Rabu, 24 April 2025.
Menurut Yohanis, penurunan kredit lalai KUR Mikro yang sebelumnya hampir mencapai 5 persen merupakan hasil dari serangkaian pembenahan internal yang dilakukan oleh manajemen bank dalam beberapa waktu terakhir.
“Artinya, ada kebijakan yang kami lakukan sehingga angkanya ini turun. Kita harap dua atau tiga bulan ke depan kita sudah dapat kuota untuk penyaluran KUR UMKM,” ungkapnya.
Ia menambahkan, jika tren penurunan NPL dapat dipertahankan dalam beberapa bulan ke depan, Bank NTT berpeluang mendapatkan kuota penyaluran KUR hingga Rp1 triliun.
“Kalau angkanya stabil atau terus turun, maka kuota itu pasti kita dapat. Tapi selama tiga bulan ini kita harus jaga agar NPL-nya tidak naik lagi,” tegas Yohanis.
Selain fokus pada penyaluran KUR, Bank NTT juga tengah menggenjot digitalisasi sebagai strategi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Sekarang semuanya serba digital. Itu menjadi salah satu sumber untuk meningkatkan PAD, baik dari sektor pajak maupun sektor lainnya. Memang arah kita ke sana semua,” jelasnya.
Lebih lanjut, Yohanis menegaskan komitmen Bank NTT dalam mendukung visi dan misi kepala daerah di seluruh wilayah NTT, terutama dalam penguatan ketahanan pangan dan hilirisasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami mendukung penuh visi misi gubernur, wali kota, dan bupati di NTT. Karena ini semua berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat, itu yang paling utama,” ujarnya.
Sementara itu, terkait Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Bank NTT masih menunggu arahan resmi dari Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, selaku pemegang saham pengendali.
“Soal RUPS, kita tunggu arahan dari Pak Gubernur,” pungkas Yohanis.