Keuskupan Maumere Gelar Misa Requiem untuk Paus Fransiskus

Romo Doni juga menyampaikan kesan dari perjumpaan pribadinya dengan Paus Fransiskus, yakni “kesederhanaan yang mempersatukan Gereja.”

Maumere, Ekorantt.com – Keuskupan Maumere menggelar misa requiem atau misa arwah mengenang mendiang Paus Fransiskus di Gereja Katedral Maumere pada Senin, 28 April 2025.

Misa dipimpin Uskup Maumere, Mgr Ewaldus Martinus Sedu bersama imam konselebran dan diikuti ratusan umat.

Sekretaris Keuskupan Maumere, RD Yakobus Donnisius Migo dalam kotbahnya mengatakan bahwa Paus Fransiskus adalah sosok teladan bagi umat Katolik sedunia selaku peziarah harapan.

“Saya mengajak kita mengingat bahwa Paus Fransiskus kembali ke pangkuan Bapa di Surga persis ketika kita sedang merayakan tahun Yubileum 2025,” kata Romo Doni.

Hal itu bukan kebetulan, kata dia, sebab sejak terpilih menjadi Paus pada tahun 13 Maret 2013, Paus Fransiskus hadir dan memberi harapan baru bagi Gereja dengan gaya kepemimpinannya yang berpijak pada spiritualitas Santu Fransiskus.

“Dia ingin banyak orang bertobat, maka dia menginisiasi untuk Yubileum Kerahiman pada 2015 dan dia membuka Yubileum 2025,” kata dia.

Romo Doni juga menyampaikan kesan dari perjumpaan pribadinya dengan Paus Fransiskus, yakni “kesederhanaan yang mempersatukan Gereja.”

Bagi dia, “Bapak Paus sangat mencintai persaudaraan dalam Gereja.”

Seruan satu tubuh dan satu roh seturut pesan Santu Paulus, kata Romo Doni, menjiwai seluruh perjalanan karya pastoral Paus Fransiskus.

Romo Doni menceritakan pengalamannya saat tiba di Vatikan pada 2020 lalu, kondisi pusat Agama Katolik itu sangat sepi karena pandemi covid-19. “Tetapi Bapak Paus selalu berdoa agar pandemi segera berakhir.”

“Perjuangan untuk mempersatukan Gereja tidak hanya disampaikan melalui seruan-seruan, tetapi juga dengan kesederhanaannya dan teladan,” ujarnya.

Selain itu, kesaksian terkait alasan Paus Fransiskus tidak pernah menggunakan sepatu merah kepausan atau pantofole papali.

“Sejak pertama terpilih menjadi Paus, Fransiskus telah memilih untuk mengenakan sepatu yang pada saat itu ia pakai, sepatu hitam biasa, tanpa harus mengenakan sepatu yang baru,” kata Romo Doni.

Selanjutnya, inspirasi Paus Fransiskus adalah kepedulian yang merawat nafas ilahi dalam kehidupan. Menurutnya, inspirasi tersebut ditunjukkan Paus lewat spirit perjumpaan.

Romo Doni mencatat, Paus Fransiskus melakukan 47 kunjungan apostolik di 66 negara.

“Dalam kunjungannya, Bapa Paus tidak pernah luput dari mengunjungi kaum difabel, orang sakit, dan para lansia.”

Pada akhir kotbahnya, Romo Doni menegaskan bahwa teladan yang telah diberikan Paus Fransiskus merupakan teladan bagi Gereja dalam ziarah harapan, dan mengajak umat mensyukuri rahmat yang Tuhan berikan, bahwa sosok Paus Fransiskus pernah menjadi gembala Gereja seluruh dunia dan senantiasa akan menjadi inspirasi bagi semua orang.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA