Kupang, Ekorantt.com – Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos) menggandeng Pemuda Katolik untuk memperkuat kerja sama dalam menangani isu-isu sosial strategis, mulai dari kemiskinan ekstrem hingga penguatan masyarakat adat.
Kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya sinergis antara negara dan organisasi kemasyarakatan dalam merespons berbagai tantangan sosial yang kian kompleks.
Kesepahaman itu mengemuka dalam audiensi antara Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kementerian Sosial RI yang berlangsung pada Kamis, 15 Mei 2025, di Kantor Sentra Efata Kupang, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemensos RI yang berlokasi di Naibonat, Kabupaten Kupang.
Kepala Sentra Efata Kupang, Tota Oceanna Zonneveld, menyambut baik audiensi tersebut dan menyatakan kesiapan lembaganya untuk menjalin kerja sama yang lebih konkret.
Ia menekankan bahwa kolaborasi ini akan difokuskan pada penanganan isu-isu sosial strategis di 22 kabupaten/kota yang menjadi wilayah kerja Sentra Efata.
“Kami berharap Pemuda Katolik dapat berperan aktif membantu pemerintah dalam penanganan isu-isu sosial seperti bencana alam, kekerasan terhadap perempuan dan anak, kemiskinan ekstrem, serta penyalahgunaan narkoba,” ujar Oceanna.
Menurutnya, bentuk dukungan yang bisa diberikan antara lain berupa edukasi, pendampingan korban, hingga pelaporan kasus yang ditemui di lapangan, terutama yang berkaitan dengan kelompok rentan.
Menanggapi ajakan tersebut, Ketua Pemuda Katolik Komda NTT, Yuvensius Tukung menegaskan komitmen organisasinya untuk mengambil peran aktif melalui konsolidasi di seluruh tingkatan organisasi, mulai dari tingkat provinsi hingga komisariat anak cabang di desa dan kelurahan.
“Kami terus memperkuat infrastruktur organisasi di 22 kabupaten/kota. Dalam waktu dekat, kami akan melakukan koordinasi lanjutan untuk menyinergikan gerakan,” kata Yuvensius.
Ia juga mengapresiasi sambutan dan arahan dari jajaran Sentra Efata Kupang.
Menurutnya, pertemuan tersebut menjadi momentum penting bagi generasi muda Katolik untuk terlibat lebih luas dalam isu-isu sosial dan kemanusiaan.
“Ini adalah kesempatan luar biasa bagi Pemuda Katolik untuk terlibat langsung dalam pembangunan sosial dan menumbuhkan solidaritas dengan kelompok masyarakat rentan,” ujarnya.
Yuvensius menambahkan, audiensi tersebut merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara Pemuda Katolik dan Kementerian Sosial RI yang telah ditandatangani dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pemuda Katolik di Bogor pada April 2025 lalu.
“Audiensi hari ini merupakan bentuk komitmen Pemuda Katolik bahwa kami siap bersinergi dengan Kemensos RI dalam mendukung program-program sosial pemerintah, khususnya di wilayah NTT,” tambahnya.
Selain pengurus Komda NTT, pertemuan tersebut turut dihadiri oleh perwakilan dari Komisariat Cabang Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.