Bajawa, Ekorantt.com – Uskup Agung Ende, Mgr. Budi Kleden, memimpin pemberkatan Gereja Stasi St. Mikael Ngorakego, Desa Lekogoko, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu, 14 Juni 2025.
Kehadiran Uskup disambut hangat dengan upacara adat oleh umat setempat yang dipimpin Ketua Panitia Pemberkatan Gereja, Romilus Juji.
Dalam sambutannya, Uskup Budi mengapresiasi kekompakan dan semangat gotong royong umat dalam mewujudkan pembangunan gereja yang disebutnya berlangsung dengan cepat.
“Pembangunan gereja ini begitu cepat. Ini semua berkat kerja sama semua umat, sehingga saya mengharapkan kerjasama ini menjadi ciri khas komunitas di sini,” kata Uskup Budi di hadapan umat.
Kunjungan tersebut merupakan yang pertama kalinya bagi Uskup ke Stasi St. Mikael. Ia mengungkapkan kekagumannya atas keindahan alam wilayah Ngorakego meskipun medan jalan yang dilaluinya cukup menantang.
“Saya memang agak terganggu karena jalannya berkelok-kelok, tapi menyenangkan, alamnya luar biasa,” ujarnya.
Di hadapan umat, Uskup Budi juga menekankan pentingnya pendidikan anak-anak di wilayah itu.
Ia mengingatkan, meskipun umat telah berhasil membangun gereja yang megah dan hidup di atas tanah yang subur, pendidikan tetap menjadi kunci kemajuan masa depan.
“Meskipun kita punya gereja yang bagus, tanah yang subur, tapi pendidikan itu sangat penting. Sehingga kelak anak-anak kita bisa berguna bagi bangsa dan gereja,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Gereja St. Mikael, Romilus Juji mengatakan, pembangunan gereja tersebut merupakan hasil perjuangan panjang sejak tahun 2022 hingga 2025.
Selama hampir empat tahun, umat setempat bergotong-royong membangun rumah ibadah ini.
“Jika dihitung, hampir empat tahun umat di sini berjuang membangun kapela ini,” jelas Romilus.
Ia menyebut keterlibatan umat tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga tenaga, pikiran, dan komitmen yang tulus.
Selain patungan dari warga, bantuan juga datang dari sejumlah donatur, termasuk dukungan pribadi dari mantan Bupati Ngada, Andreas Paru, serta bantuan pemerintah daerah saat dirinya masih menjabat.
Romilus berharap, gereja yang baru diresmikan itu bisa menjadi pusat pertumbuhan iman dan persaudaraan umat, serta melahirkan benih-benih panggilan hidup membiara dari generasi muda.
“Ini menunjukkan bahwa iman bukan saja kata namun tindakan nyata,” ujarnya.
Dalam rangkaian kegiatan pemberkatan, umat juga menggelar sejumlah acara budaya seperti penyembelihan kerbau sebagai wujud syukur kepada leluhur, penanaman pohon, serta pemberkatan gereja. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, sejak 14 hingga 15 Juni 2025.