Pemkab Flotim Usul Pendidikan Gratis untuk Penyintas Erupsi Lewotobi

Ia bilang warga kembali menetap di kampung dalam radius rawan bencana untuk mencari pendapatan lain selain bantuan makanan dari pemerintah.

Larantuka, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi NTT, mengusulkan ke pemerintah pusat mengenai biaya pendidikan gratis bagi anak-anak penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Wakil Bupati Flotim, Ignasius Boli Uran, di ruang kerjanya, Kamis, 19 Juni 2025 mengatakan banyak warga di kawasan rawan bencana (KRB) terjebak saat gunung Lewotobi meletus. Akibat dari itu, warga kehilangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, terutama biaya pendidikan anak-anak di tahun ajaran baru.

“Kita tahu untuk makan minum negara sudah jamin. Untuk kesehatan itu kan gratis. Tapi terutama yang pendidikan, itu yang mengakibatkan orang tua di pengungsian kembali ke kampung untuk beraktivitas mencari nafkah. Ini alasan utama mengapa warga pengungsi yang berada dalam status KRB tapi mereka tetap beraktivitas,” kata Ignasius.

Ia bilang warga kembali menetap di kampung dalam radius rawan bencana untuk mencari pendapatan lain selain bantuan makanan dari pemerintah.

“Kembalinya untuk cari nafkah kita tidak larang. Tetapi yang kita larang adalah tidak boleh tidur di sana. Yang terjadi di lapangan, mereka bukannya aktivitas di kebun lalu pulang, tapi mereka malah menetap di sana,” tutur dia.

Meski demikian, kebutuhan dasar seperti biaya pendidikan warga korban Lewotobi tidak boleh diabaikan, kata Ignasius.

Saat ini, Pemkab Flotim sedang menyiapkan data anak-anak sekolah dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi untuk diajukan ke pemerintah pusat.

“Data-data ini hanya khusus anak-anak sekolah, warga pengungsi dari enam desa yang berada dalam kawasan KRB. Data-datanya sedang disiapkan oleh instansi terkait. Semoga ini bisa menjadi pertimbangan pemerintah pusat,” kata dia.

“Sehingga, alasan untuk mereka kembali kerja dan menginap bisa kita eliminasi,” tambah Ignasius.

Hal terpenting yang dilakukan pemerintah dalam menangani bencana erupsi Lewotobi yakni tetap mengutamakan keselamatan masyarakat dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

Namun demikian, pemerintah tetap menindak tegas pengungsi yang bersikeras kembali menetap di kampung halamannya yang berada dalam KRB.

“Kemanusiaan tetap kita junjung tinggi. Tetapi terhadap sikap-sikap mereka yang keras kepala, pemerintah akan tindak tegas. Dalam kondisi bencana negara tidak boleh lemah menghadapi orang-orang seperti ini,” kata Igansius menandaskan.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA