Kupang, Ekorantt.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua pasar tradisional di Kota Kupang pada Selasa, 24 Juni 2025 pagi.
Sidak dilakukan untuk memantau perkembangan harga dan memastikan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat di tengah situasi inflasi yang fluktuatif.
Sidak berlangsung sejak pukul 05.30 hingga 06.30 Wita di Pasar TPI Oeba dan Pasar Kasih Naikoten, didampingi oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT serta sejumlah pejabat dari perangkat daerah terkait.
Melki menyatakan, meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, secara umum kondisi pasar masih tergolong stabil.
“Kami melihat sebagian besar harga kebutuhan pokok masih dalam batas wajar. Memang ada kenaikan pada ikan tembang, telur, bawang merah, dan terutama cabai rawit, yang harganya cukup tinggi,” ujar Melki usai meninjau lapak pedagang.
Kenaikan harga cabai rawit menjadi perhatian utama karena tingginya permintaan, terutama dari pelaku usaha kuliner di Kota Kupang.
Seorang pedagang cabai, Ama Gais bilang, pasokan cabai cepat habis meskipun harganya tinggi.
“Saya ambil 20 kilo, Rp120 ribu per kilo. Siang sudah habis karena banyak restoran dan warung makan yang butuh,” ujar Gais.
Selain harga cabai, persoalan logistik juga mencuat dalam sidak tersebut. Om Moris, pedagang ikan di Pasar Oeba mengeluhkan keterbatasan fasilitas penyimpanan ikan.
Ia berharap pemerintah bisa menyediakan boks penyimpanan agar kualitas ikan tetap terjaga.
Menanggapi hal itu, Gubernur Melki meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk segera berkoordinasi guna menindaklanjuti permintaan pedagang.
“Sidak bukan hanya soal harga, tapi juga memastikan pasokan tetap tersedia dan mendengarkan langsung kebutuhan pelaku pasar. Ini penting agar kebijakan kami lebih tepat sasaran,” kata Melki.
Para pedagang menyambut positif kunjungan Gubernur dan rombongan. Mereka merasa lebih diperhatikan dan mendapat ruang untuk menyampaikan aspirasi secara langsung kepada pemerintah daerah.