Longsor Tutup Jalur Trans Flores, Akses Transportasi Ende-Maumere Lumpuh

Peristiwa itu terjadi setelah hujan deras disertai angin kencang mengguyur wilayah tersebut selama hampir sepekan terakhir.

Ende, Ekorantt.com –Jalan Trans Flores yang menghubungkan Ende dan Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali tertimpa longsor. Akibatnya, akses transportasi lumpuh, kendaraan baik roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas.

Longsor terjadi pada Minggu dini hari, 29 Juni 2025, tepatnya di kilometer 56, Desa Lisepuu, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende. Peristiwa itu terjadi setelah hujan deras disertai angin kencang mengguyur wilayah tersebut selama hampir sepekan terakhir.

Kapolsek Wolowaru, Ipda Ubaldus Maku, kepada Ekora NTT pada Minggu, 29 Juni 2025, mengatakan bahwa longsor terjadi sekitar pukul 04.00 Wita.

“Kendaraan tidak bisa lewat sekarang. Longsor terjadi sekitar jam empat pagi tadi, tepatnya di Desa Lisepuu,” kata Ubaldus.

Menurutnya, jalur dari Ende menuju Maumere maupun sebaliknya sangat berisiko tinggi untuk dilalui.

“Kendaraan baik roda empat maupun roda dua tidak bisa lewat. Kalau motor dipaksakan bisa, tapi agak rawan, jadi kita larang jangan dulu,” ujarnya.

Di lokasi longsor sebenarnya terdapat alat berat, namun upaya pembersihan terkendala karena kondisi alat yang rusak serta tertutupnya excavator oleh timbunan material longsor.

“Ini belum ada penanganan. Memang ada alat berat berupa loader namun kondisinya rusak, sementara excavator-nya tertutup material sebagian,” jelasnya.

Ubaldus juga menyoroti kondisi cuaca ekstrem yang terus berlanjut di wilayah Kecamatan Wolowaru.

“Curah hujan ngeri sekali, sudah mau satu minggu tidak pernah berhenti. Sekarang juga masih hujan,” kata dia.

Ia memaparkan bahwa longsor terjadi di tiga titik utama, pertama di kilometer 58, Desa Nualise, yang menyebabkan tumbangnya pohon kemiri berukuran besar.

Titik kedua di kilometer 56, terdapat dua titik longsor berjarak sekitar 100 meter, dengan material berupa batuan, tanah berlumpur, dan pohon yang menutup seluruh badan jalan.

Titik ketiga terjadi mulai dari kilometer 64 hingga kilometer  51, dari Desa Lisedetu hingga Desa Lisepuu, banyak batu-batu yang jatuh dari tebing.

“Terdapat beberapa batu-batuan yang berserakan dan berjatuhan dari atas tebing di sepanjang Jalan Jurusan Ende-Maumere dari kilometer 64 Desa Lisedetu sampai di kilometer 51 Desa Lisepuu,” tambahnya.

Ubaldus pun mengimbau warga untuk waspada dan segera mencari tempat yang aman apabila hujan deras terus berlanjut.

“Masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi longsor untuk berhati-hati dan segera mengevakuasi ke tempat yang aman apabila intensitas curah hujan masih tinggi,” ujarnya.

Kepala Satuan Kerja Wilayah IV Provinsi NTT, Wilhelmus Sugu Djawa, bilang bahwa proses pembersihan material longsor tengah berlangsung.

“Kita sedang kerja untuk membersihkan material,” tutur Wilhelmus.

Ia meminta masyarakat tetap berhati-hati saat melintasi jalur Ende-Maumere, terutama di daerah rawan longsor.

“Kita berharap agar masyarakat kita saat mengendarai mobil ataupun motor untuk selalu hati-hati, cuaca di wilayah belum baik,” tandasnya.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA