Larantuka, Ekorantt.com – Warga Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi NTT meminta pemerintah untuk menetapkan tapal batas dengan Desa Ilepati.
“Kami ingin ada kejelasan mengenai tapal batas desa kami,” kata Petrus Wati, Anggota BPD Bugalima di Larantuka, Minggu, 29 Juni 2025.
Petrus sendiri tidak ingin penyerangan oleh sekelompok warga Ilepati terhadap warga Bugalima soal batas desa pada 21 Oktober 2024 lalu, terulang lagi.
Bahkan, sejak konflik itu mencuat, pemerintah belum menetapkan dan memasang pilar tapal batas kedua wilayah tersebut.
“Mohon pemerintah di kabupaten dan pemerintah pusat dapat melihat kita di sini. Penyerangan ini yang bisa saja suatu waktu kembali terjadi kalau pemerintah tidak menunjukkan batas wilayah Desa Bugalima yang jelas,” kata Petrus.
Sementara itu, Nikolaus Suban, 79 tahun, anggota LPA Desa Bugalima mengatakan satu-satunya tempat bagi warga untuk berlindung adalah pemerintah.
“Sebagai masyarakat itu kami harap pemerintah jeli dan cepat untuk mengatasi segala persoalan, menjaga kami punya kenyamanan. Mohon, tunjukkan batas desa kami,“ ucap Niko.
Menurutnya, konflik tapal batas desa yang bermuara pada penyerangan kelompok tertentu pada 21 Oktober 2024 silam, semestinya tidak terjadi karena kedua desa memiliki ikatan darah dan budaya.
“Konflik ini adalah suatu hal yang tidak diinginkan. Antara kami kedua bela pihak, punya hubungan opu-pain. Nenek saya juga keturunan dari Woloklibang,” tutur Niko dengan mata yang berkaca-kaca.
Kepala Desa Bugalima, Rikardus Baka Tukan, menjelaskan bahwa untuk para tokoh masyarakat dan warga Desa Bugalima belum merasa tenang dengan situasi saat ini.
“Sebenarnya ada keresahan yang paling pokok di masyarakat itu adalah soal tapal batas. Luas, pemukiman kita kini sudah sempit. Warga mau bangun rumah tapi masih menunggu penetapan tapal batas agar tidak terjadi konflik lagi,” ungkap Rikardus.
Warga dan tokoh masyarakat Desa Bugalima menanti janji dari Pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk menyelesaikan persoalan tapal batas dan pemasangan pilar tapal batas desa, kata Rikardus.
“Persoalan tapal batas telah dijanjikan oleh Pemerintah Daerah Flores Timur untuk secepatnya diselesaikan dan dilakukan pemasangan pilar. Masyarakat di sini menanti janji dari pemerintah,” kata Rikardus menandaskan.