Pemerintah Diminta Lakukan Kajian Ilmiah Terkait Sepinya Pasar Alok

Pemerintah harus mencari penyebab utama sepinya pasar tradisional tersebut. Untuk itu, dibutuhkan kajian mendalam karena sepinya pasar akan berdampak besar terhadap ekonomi masyarakat kecil

Maumere, Ekorantt.com – Ketua DPRD Kabupaten Sikka, Stefanus Sumandi mengusulkan agar pemerintah melakukan kajian ilmiah terkait masalah sepinya pengunjung di Pasar Alok.

Sebagaimana diberitakan Ekora NTT sebelumnya, Pasar Alok sepi pengunjung sejak awal tahun 2025. Banyak pembeli mengeluh dan meninggalkan pasar, sementara yang bertahan merasa terpaksa karena harus memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

Menurut Stef, pemerintah harus mencari penyebab utama sepinya pasar tradisional tersebut. Untuk itu, dibutuhkan kajian mendalam karena sepinya pasar akan berdampak besar terhadap ekonomi masyarakat kecil.

“Dari tahun-tahun sebelumnya juga, kita selalu bahas masalah pasar Alok di DPR. Pedagang juga pernah datang keluhkan pasar sepi. Bahkan saya dan anggota DPR ke Pasar Alok diskusi dengan pengelola pasar dan memang mereka juga mengakui bahwa pasar Alok itu sepi,” kata Stef Sumandi, Rabu, 23 Juli 2025.

Bahkan kata Stef, dalam rapat KUAPPS kita tanya bagaimana dengan Pasar Alok, tetapi pemerintah bilang baik. Artinya bahwa mereka (pemerintah) menganggap bahwa pasar itu kondisinya baik-baik saja.

“KUAPPS tahun 2026 ada Kadis Perindag. Lalu saya tanya bagaimana dengan Pasar Alok dan pasar lainnya, tetapi tidak ada penjelasan yang buat kita cemas. Pemerintah bilang tidak ada masalah. Lalu bagaimana kita mau mendorong untuk merencanakan anggaran,” ujarnya.

Ia menyayangkan sikap pemerintah belum serius menghadapi persoalan Pasar Alok hingga menemukan solusi yang tepat hingga sekarang.

Hal tersebut memperlihatkan ketidakseriusan pemerintah daerah dalam mengatasi persoalan di Pasar Alok. Menurut Stef, dampaknya bukan hanya untuk pedagang pasar, tetapi sekian banyak elemen akan terdampak, misalkan buruh pasar dan PAD dari pasar yang akan berpotensi menurun.

Terhadap sepinya Pasar Alok, Stef menduga itu terjadi karena sejumlah faktor seperti rendahnya pendapatan ASN hingga adanya pasar keliling. Menurutnya, ASN menjadi salah satu konsumen dengan daya beli yang cukup besar.

Stef menilai, pendapatan ASN sekarang masih terhitung kecil apabila dibandingkan pengeluaran bulanan mereka di tengah tantangan inflasi dengan harga barang-barang yang berangsur naik. Stef mengusulkan agar pemerintah memberikan tambahan penghasilan bagi pegawai negeri.

“Pemerintah punya komitmen untuk membayar TPP tiap bulan, tapi ternyata saya baru cek baru dibayar sampai bulan Maret. Itu akan berpengaruh terhadap daya beli ASN kita ke pasar,” kata Stef.

Untuk itu, ia mendorong agar pemerintah membuat kajian ilmiah, selain untuk menjawab sekian banyak asumsi yang beredar di masyarakat, juga untuk dapat mengetahui secara pasti langkah-langkah yang mesti dibuat agar pasar kembali ramai pengunjung.

“Kita mengharapkan ke depan Pasar Alok bisa jadi pasar induk sehingga kegiatan bongkar muatan barang dari petani dipasarkan di situ. Kemudian pedagang eceran datang ambil lalu didistribusikan ke pasar-pasar lain,” pungkasnya.

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img