Warga Riangrita Flotim Usul Bangun JTP untuk Evakuasi Korban Lewotobi Jalur Laut

"Ketika kita memikirkan jalur evakuasi warga melalui darat, kami dari Desa Riangrita mengusulkan untuk perlu adanya jalur evakuasi melalui laut apabila tiba-tiba terjadi bencana letusan dahsyat dari Gunung Lewotobi," kata Kriswanto, Pejabat Kepala Desa Riangrita pada Jumat, 8 Agustus 2024 di Kantor Camat Ilebura.

Larantuka, Ekorantt.com – Warga Riangrita, Kecamatan Ilebura, Kabupaten Flores Timur, NTT mengusulkan pembangunan Jembatan Tambatan Perahu (JTP) di wilayah Ilebura sebagai jalur evakuasi alternatif lewat laut bila nanti terjadi letusan dahsyat Gunung Lewotobi.

“Ketika kita memikirkan jalur evakuasi warga melalui darat, kami dari Desa Riangrita mengusulkan untuk perlu adanya jalur evakuasi melalui laut apabila tiba-tiba terjadi bencana letusan dahsyat dari Gunung Lewotobi,” kata Kriswanto, Pejabat Kepala Desa Riangrita pada Jumat, 8 Agustus 2024 di Kantor Camat Ilebura.

Kriswanto menyampaikan hal ini saat Sosialisasi Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Rencana Program Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Flores Timur Tahun Anggaran 2025-2029.

Dia bilang, selama erupsi Lewotobi hampir dua tahun, evakuasi korban lewat darat tak memungkinkan. Sebab, jembatan-jembatan yang berada di wilayah Ilebura telah tertutup material pasir dan bebatuan.

“Jalur evakuasi darat ke arah timur menuju Desa Nobo dan ke arah barat Desa Hewa tidak memungkinkan lagi. Ancaman (jembatan) putus sangat tinggi.  Sebab itu pembangunan JTP menjadi solusi alternatif jalur evakuasi melalui laut jika evakuasi jalur darat sudah terputus,” jelas Kriswanto.

Kriswanto berharap pembangunan JTP di wilayah pesisir selatan Kecamatan Ilebura dapat dimasukkan sebagai penyempurnaan dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Flores Timur.

“Kita sangat berharap dapat dimasukkan dalam RPJMD. Karena di tengah situasi bencana, JTP adalah aspirasi utama yang diusulkan warga dalam musyawarah di desa,” tandasnya.

Anggota DPRD Kabupaten Flores Timur, Vinsensius Suban Hikon mengatakan jalur evakuasi melalui laut adalah solusi yang tepat bagi masyarakat di desa-desa yang berada di wilayah pesisir.

Vinsensius mengatakan, jalur evakuasi laut adalah jalur yang paling cepat dan aman bila dibandingkan jalur evakuasi darat yang memakan waktu lama.

“Jalur evakuasi darat tidak memungkinkan untuk dilakukan jika terjadi letusan eksplosif. Mengingat jarak menuju ke arah timur dan barat sangat jauh dan tidak sebanding dengan kecepatan lontaran larva apabila terjadi letusan eksplosif,” kata dia.

JTP tidak hanya digunakan sebagai jalur evakuasi tetapi juga akses jalur untuk distribusi logistik bantuan di wilayah pesisir jika jalur darat terputus, tambahnya.

Menurutnya, usulan pembangunan JTP akan diperjuangkan untuk masuk dalam RPJMD. Dia mendorong agar pembangunan JTP masuk dalam 20 program prioritas lompatan jauh yang didengungkan oleh Bupati Flores Timur, Anton Doni Dihen dan Wakil Bupati Ignasius B. Uran.

“Jika kita melihat dalam program prioritas pemerintah saat ini, JTP masuk dalam kategori program prioritas pemerintah. Sebisa mungkin saya akan bangun komunikasi dengan dinas terkait agar bisa masuk dalam RPJMD Kabupaten Flores Timur,” kata Vinsensius.

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img