Dari Lumpuh Jadi Imam, Perjalanan Iman Pater Silvester hingga Pesta Perak Imamat

Di balik hikmatnya acara pesta perak ini, ternyata ada kisah unik Pater Silvester sejak kecil. Ia mengalami cacat fisik dan pernah lumpuh selama empat tahun.

Nagekeo, Ekorantt.com – Pater Silvester Nusa, CSSR merayakan 25 tahun imamat pada 1 Agustus 2025. Acara misa syukur perak baru dilaksanakan pada Kamis, 21 Agustus 2025 di halaman SDK Galawea, Ndora, Desa Ulupulu, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo.

Ribuan umat hadir dalam perayaan itu dan misa berjalan hikmat. Misa dipimpin langsung oleh Pater Silvester didampingi Vikep Mbay Romo Aster Lado, Wakil Provinsial Ordo Redemptoris Indonesia, Pater Marianus Dapa Talu, CSSR, Pastor Paroki St. Petrus Martir Ndora Romo Vikus Demu, para mantan pastor Paroki Ndora, serta imam tamu Ordo CSSR dari Sumba.

Di balik hikmatnya acara pesta perak ini, ternyata ada kisah unik Pater Silvester sejak kecil. Ia mengalami cacat fisik dan pernah lumpuh selama empat tahun.

“Saya lahir dalam kondisi fisik yang sangat kecil. Saya lumpuh selama empat tahun dan saya baru bisa berjalan di usia empat tahun,” ucap Pater Silvester.

Akibat kondisi fisik yang kurang normal, dia baru bisa masuk sekolah di usia delapan tahun. Selama di sekolah Pater Silvester tergolong siswa pintar karena mendapatkan ranking sangat baik.

Kisah Pater Silvester berlanjut setelah tamat SMP, ayahnya tidak ingin lanjut sekolah dan memintanya tinggal di rumah. Dia didorong untuk pengganti sang ayah sebagai generasi penerus dalam keluarga.

Pater Silvester bertahan bekerja kebun, ikut kegiatan dalam kelompok tani hingga kuli pembangunan Bandara Turelelo Soa di Kabupaten Ngada.

Kemudian saudara kandungnya meminta Silvester lanjut sekolah di Sumba. Di sana dia masuk jurusan IPA dan punya cita-cita sebagai insinyur pertanian.

“Tapi saya diminta kakak ikut tes calon imam. Saya diberi hadiah kain celana oleh kakak. Lalu saya lulus (Imam). Kakak bahagia tapi saya cemas karena tidak jadi insinyur pertanian,” kata Pater Silvester disambut tawa umat.

“Jadi judul sambutan saya ‘Seandainya’ dulu saya diambil Tuhan tak mungkin kita semua ada di sini,” ujar dia.

Bukti Kesetiaan Pelayanan Rohani

Ketua Panitia Pelaksana, Thomas Tiba Owa, mengatakan perayaan misa syukur tersebut sebagai bentuk permenungan dan pemurnian diri. 

Ia mengatakan perak imamat sebagai bukti kesetiaan pelayanan rohani dalam waktu yang relatif panjang. Untuk itu, umat katolik di manapun berada, terutama di Ndora, Nagekeo diajak ikut mendoakan dan mendukung karya Allah dalam diri Pater Silvester.

“Konsisten akan komitmen panggilan hidup sebagai imamat, bukan perkara mudah. Ada banyak tantangan dan godaan yang dihadapi para Imam Katolik di tengah kemajuan teknologi yang serba terbuka saat ini,” kata Thomas.

Ia menambahkan bahwa perayaan syukur imamat ini menjadi penegasan soal ketekunan untuk menghayati panggilan imamat. Sehingga pesta perak Pater Silvester ini mendorong para imam muda dalam usia tahbisan untuk tetap setia terhadap imamat sampai akhir hayat.

Mewakili Uskup Agung Ende, Vikep Mbay, Romo Aster Lado menyampaikan proficiat pesta imamat 25 tahun Pater Silvester.

Melalui moto yubilaris, ‘Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku’ (Filipi 4:13), Romo Aster melanjutkan, harus siap dalam keadaan apapun dan yakin bahwa ada campur tangan Tuhan. 

“Dan hari ini menjadi titik terang bagi kita semua,” kata Romo Aster.

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img