Pedagang Ayam Potong di Pasar Alok Keluhkan Minimnya Pemasukan Imbas Sepi Pembeli

Menurut Jordi, sepinya pembeli juga bergantung pada kondisi ekonomi masyarakat. Ketika ekonomi masyarakat lesu, maka akan berdampak pada barang dagangannya

Maumere, Ekorantt.com – Sejumlah pedagang ayam potong di Pasar Alok, Kabupaten Sikka mengeluhkan minimnya pemasukan akibat sepi pembeli beberapa bulan terakhir. 

Padahal harga ayam potong masih stabil sejak April 2025 hingga akhir Agustus 2025, berkisar di Rp65 ribu sampai dengan Rp80 ribu per ekor, tergantung besar kecilnya ukuran ayam.

Avila, salah satu pedagang, mengatakan, pihaknya tengah menghadapi sepinya pembeli terutama di hari-hari biasa. Pantauan Ekora NTT, Pasar Alok memang sepi sejak awal 2025.

“Pembeli banyak datang saat ada acara-acara besar saja, seperti hari raya dan hari-hari pesta. Tapi saat-saat itu harga naik,”  kata Avila saat ditemui di lapaknya pada Selasa, 26 Agustus 2025.

“Saat ini stok ayam juga kurang. Kami biasanya ambil ayam stoknya dibatasi. Yang sekarang kami jual juga secara terpaksa, karena secara umur ayam ini belum waktunya untuk panen,” kata Avila. Akibatnya, ayam yang dijual berukuran kecil. 

“Ayam kecil, kami jual dengan harga Rp65 ribu. Dengan harga itu pun kami untung Rp10 ribu, belum dipotong dengan pengeluaran air, listrik, dan minyak tanah,” kata dia.

Dalam sehari, Avila bisa menjual delapan hingga sepuluh ekor ayam. Pedagang ayam potong lainnya, Jordi, juga mengalami hal serupa. Sehari ayamnya hanya terjual kurang lebih 10 ekor. 

“Biasanya saya punya tuh standar delapan ekor, kalau ramai itu bisa sampai 20 ekor sampai 30 ekor. Kalau ada acara sambut baru nah itu baru bisa sampai 50 ekor,” kata alumnus Universitas Nusa Nipa ini.

Menurut Jordi, sepinya pembeli juga bergantung pada kondisi ekonomi masyarakat. Ketika ekonomi masyarakat lesu, maka akan berdampak pada barang dagangannya.  

Jika pelanggan sepi dan stok ayam masih banyak di kandang, Jordi dan pedagang yang lain harus mengeluarkan biaya lagi untuk membeli pakan.

“Biasanya kalau ayam lagi tidak sehat itu tuh kadang mati tiga sampai empat ekor dan itu kami rugi besar sekali,” ujarnya.

Ia bisa mengalami kerugian besar jika kondisi ayam tidak sehat apalagi terlalu lama di kandang. Tentu saja hal itu berpengaruh pada kesehatan ayam sehingga gampang mati. 

Jurnalis Warga: Noviyani

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img