Maumere, Ekorantt.com – Kedai Teras Langit yang berlokasi di Jalan Lingkar Luar, Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyajikan menu khas yang tak ada di tempat lain. Menu apa itu?
Dari sekian banyak menu yang tersaji, Kedai Teras Langit punya steak ayam panggang atau steak grilled chicken sebagai menu andalan. Mencicipinya bakal bikin lidah pelanggan bergoyang dan otomatis ketagihan.
Kebanyakan pencinta kuliner familiar dengan steak daging sapi panggang. Lantas, Juliantus Mardi Pedo, 31 tahun, membuat gebrakan berbeda di Kedai Teras Langit. Ia menyajikan steak dari daging ayam yang diiris tipis atau slice.
“Steak ayam yang dibuat pakai tepung panir, saya convert itu supaya jadi jati diri Teras Langit,” kata Adi, sapaan Juliantus, sehingga setiap pelanggan yang ingin merasakan steak ayam panggang akan selalu mengingat kedainya.
Semula Adi memperkenalkan steak ayam panggang di acara car free night yang berlangsung setiap Sabtu malam di Jalan El Tari Maumere.
“Waktu itu kita di car free night. Kami menyediakan burger grill crispy yang kita converterkan, mindset orang pikirnya beef atau daging sapi kan,” kata Adi saat Ekora NTT mengunjungi kedainya pada Selasa, 2 September 2025.
Di luar dugaan, banyak pelanggan yang menyukai steak ayam panggang. Ada yang melahapnya di era car free night, ada pula yang membawanya pulang untuk lauk pauk keluarga.
“Mulai dari situ, saya buat menu khas untuk Kedai Teras Langit. Itu supaya beda dengan yang lain,” kata Adi.
Kedai yang beroperasi sejak Mei 2025 itu juga menyajikan sejumlah menu olahan daging ayam seperti burger chicken crispy, nasi ayam geprek, nasi ayam kampung lalapan, hingga nasi ayam boiler lalapan. Harganya pun bervariasi, dari Rp23 ribu hingga 37 ribu.
Tersedia pula minuman non kopi dan kopi, yang dibanderol dengan harga Rp7 ribu hingga Rp18 ribu.

Tempat Ngobrol
Kedai itu dibangun dengan konsep bukan hanya untuk datang makan dan minum saja, melainkan “tempat bagi pengunjung untuk makan dan bisa ngobrol tanpa ada ujungnya.”
Pengalaman bercerita bersama kembarannya menghabiskan malam di depan teras menjadi inspirasi Adi memberi nama Teras Langit. Ia menjadikan Kedai Teras Langit terbuka bagi siapa saja yang ingin menghabiskan waktu dengan berbagi cerita sambil menghabiskan makanan di sana tanpa batas waktu.
Untuk itu, ia membuka kedainya dari pukul 10 pagi Wita hingga jam berapapun pelanggan inginkan. “Buka dari jam 10 pagi hingga up to you,” kata lulusan D3 tata boga dan S1 ilmu manajemen tersebut.
Ia juga menekankan pelayanan yang maksimal kepada para pelanggan yang datang. “Yang harus diutamakan di kedai teras langit adalah pelayanan itu sendiri, karena dengan pelayanan yang baik, para tamu akan merasa nyaman dan lebih terbuka ketika ingin memberikan saran,” kata dia.
Untuk pemasaran, Adi tahu betul potensi media sosial. Melalui instagram teraslangit.id ia membagikan menu-menu serta cerita para pelanggan tentang tempat itu. Selain itu, ia sungguh menekankan pentingnya memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggan.
Bagi dia, pelayanan yang maksimal menjadi cara promosi terbaik di samping promosi lewat media sosial. Pelayanan yang baik akan menghasilkan cerita yang baik pula, dan dengan begitu akan semakin banyak orang yang mengenal dan menghabiskan waktu di Kedai Teras Langit.
Jurnalis Warga: Febrianti & Ayu Ajriati