CU Florette Tingkatkan Kapasitas Pengurus dan Manajemen Koperasi

Ruteng, Ekorantt.com – KSP Credit Union (CU) Florette meningkatkan kapasitas bagi pengurus, pengawas, dan manajemen melalui pelatihan yang berlangsung di Ruteng, Kabupaten Manggarai pada 5–6 September 2025.

Pelatihan menghadirkan Kosmas Lawa Bagho, pegiat koperasi dari Puskopdit Flores Mandiri. Kosmas membawakan materi seputar tata kelola organisasi, strategi penguatan kelembagaan, serta peran manajemen dalam mendorong pertumbuhan koperasi.

Menurutnya, keberhasilan koperasi tidak hanya ditentukan oleh capaian finansial, melainkan juga oleh kualitas sumber daya manusia dalam pengelolaannya.

“Koperasi harus dikelola dengan prinsip profesional, transparan, dan partisipatif,” jelas Kosmas.

“Tiga hal ini menjadi fondasi utama agar koperasi tetap dipercaya anggota dan mampu tumbuh di tengah dinamika zaman.”

Ketua Pengurus KSP CU Florette, Florianus Kampul, mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan memperkuat pemahaman pengurus dalam mengedukasi anggota terkait pentingnya hidup berkoperasi. Ia menyoroti maraknya lembaga keuangan yang menggunakan nama koperasi namun tidak menjalankan prinsip koperasi yang sebenarnya.

“Kami selalu menekankan kepada pengurus agar menyampaikan jati diri koperasi yang sebenarnya kepada anggota. Jangan sampai masyarakat salah memahami koperasi akibat praktik lembaga keuangan yang hanya memakai nama koperasi,” jelas Florianus.

Ia menambahkan, edukasi yang berkelanjutan menjadi kunci dalam memberi pemahaman yang benar kepada masyarakat. Dengan menghadirkan narasumber kompeten, diharapkan pengurus dan manajemen dapat memperoleh wawasan yang relevan dan mampu bersaing dalam pengembangan kelembagaan.

Evaluasi Kinerja Koperasi

Pelatihan ini juga menjadi momen evaluasi kinerja koperasi. Manajer KSP CU Florette, Siprianus Syukur, mengungkapkan bahwa hingga Agustus 2025, pencapaian koperasi masih belum memenuhi target sebagaimana yang tertuang dalam roadmap tahun sebelumnya.

“Roadmap telah kami susun sejak tahun lalu, namun setelah dievaluasi bersama fasilitator, capaian hingga Agustus ini masih cukup jauh dari target. Oleh karena itu, kami melakukan peninjauan kembali terhadap rencana ke depan agar lebih realistis dan terukur,” jelas Siprianus.

Ia menambahkan, tantangan terbesar saat ini adalah pencapaian target pertumbuhan anggota dan aset. Hingga kini, koperasi masih kekurangan sekitar 1.000 anggota baru yang harus dicapai dalam waktu empat bulan terakhir tahun ini. Sebagai langkah strategis, manajemen membagi target rekrutmen anggota kepada seluruh staf.

“Setiap staf wajib merekrut 5–10 anggota baru per bulan. Ini menjadi komitmen bersama agar kekurangan anggota bisa terpenuhi,” ujarnya.

Dari sisi aset, target yang ditetapkan hingga 31 Desember 2025 adalah Rp58 miliar. Namun hingga Agustus, total aset baru mencapai sekitar Rp55 miliar. Realisasi penambahan aset sebesar Rp5 miliar baru tercapai sekitar 53 persen, sehingga masih ada kekurangan lebih dari Rp2 miliar.

Manajemen juga mengevaluasi kebijakan suku bunga pinjaman. Jika sebelumnya bunga flat 1,6 persen diberlakukan untuk semua jenis pinjaman, kini suku bunga disesuaikan berdasarkan jumlah pinjaman: di atas Rp100 juta dikenakan bunga 1,3 persen, Rp50–100 juta dikenakan bunga 1,4 persen, dan di bawah Rp50 juta tetap 1,6 persen

“Kebijakan baru ini sudah dijalankan selama delapan bulan terakhir dan terbukti mampu meningkatkan perputaran pinjaman. Kami berharap, dengan strategi ini, target-target koperasi di sisa empat bulan ke depan dapat tercapai, sehingga pada akhir tahun total aset benar-benar mencapai Rp58 miliar,” pungkas Siprianus.

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img