Maumere, Ekorantt.com – Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, mendorong para petani lokal sebagai pemasok bahan baku Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal tersebut disampaikan Juventus saat menutup rangkaian Sekolah Lapang (SL) Budi Daya Bawang Merah, sekaligus menghadiri kegiatan Hari Temu Lapang Petani dan Panen Bawang Merah di lahan percontohan Kelompok Tani Bukit Modoliring, Dusun Watuhidit, Desa Egon Buluk, Kecamatan Waigete, Rabu, 10 September 2025.
Ia menekankan pentingnya optimalisasi lahan kosong yang masih banyak tersebar di Kabupaten Sikka.
Ia menilai, dengan pemanfaatan lahan tersebut, masyarakat bisa menjadi pemasok langsung untuk program MBG yang sedang digalakkan pemerintah.
“Lahan kosong kita banyak, jangan biarkan tidur. Kita tanam beberapa jenis buah dan sayuran supaya dalam program MBG ini kita menjadi supplier,” ujar Juventus.
Menurutnya, sejumlah wilayah di Kabupaten Sikka memiliki potensi besar dalam sektor hortikultura dan peternakan, khususnya untuk budidaya ayam petelur.
Juventus menyebut potensi tersebut bisa dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pangan MBG di tingkat lokal.
“Kalau sudah tanam tugasnya kepala Satgas MBG akan monitoring semua wilayah. Nanti saat panen kita akan sampaikan ke semua mitra, misalnya di Waigete ada pisang, Nita ada wortel, Talibura ada telur ayam, Magepanda ada pepaya. Ini potensi yang harus kita tangkap bersama,” kata alumni PMKRI itu.
Juventus juga meminta Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Dinas Pertanian, serta Dinas Ketahanan Pangan agar melakukan identifikasi terhadap lahan potensial dan memberikan pendampingan intensif kepada para petani yang ingin terlibat sebagai pemasok program MBG.
“Peluang ini harus kita tangkap bersama. Jangan sampai kebutuhan pangan ini harus dikirim dari Surabaya, Makassar. Rugi kita,” tegasnya.
Ia menyebut pemerintah daerah akan terus mengoptimalkan pelatihan dan pendampingan bagi petani dan peternak agar produksi pangan lokal semakin berkualitas dan berdaya saing.
Tak hanya itu, Juventus juga meminta pemerintah desa untuk segera mengalokasikan 20 persen Dana Desa guna mendukung pelaksanaan program MBG di masing-masing desa. Langkah ini dinilai penting untuk menjamin pasokan bahan pangan secara berkelanjutan dari desa ke sekolah-sekolah.
“Saya berharap ke depannya bisa bersinergi dengan BUMDes, Koperasi Merah Putih terhadap kondisi ketahanan pangan di setiap desa masing-masing untuk mendukung program MBG,” ujar Juventus.


                                    










