Mbay, Ekorantt.com – Tim Search And Rescue (SAR) Gabungan resmi menutup operasi pencarian tiga korban bencana banjir bandang di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT pada Senin, 15 September 2025.
Kepala Kantor Basarnas Maumere, Fathur Rahman, menyampaikan hal ini melalui konferensi pers secara daring pada Senin sore.
“Kami telah temukan satu korban dalam kondisi meninggal dunia. Sehingga terdapat lima korban meninggal dan tiga dalam pencarian hingga hari ketujuh,” kata Fathur.
Penghentian operasi SAR mengacu pada Undang-undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan. Diterangkan bahwa operasi SAR dilaksanakan selama tujuh hari. Apabila selama tujuh hari korban belum ditemukan, operasi SAR akan dihentikan atau ditutup secara resmi.
Fathur mengatakan, keluarga korban telah mengetahui penutupan operasi dan keputusan tersebut diambil dalam rapat evaluasi bersama Basarnas Maumere, TNI-Polri, dan perwakilan pemerintah daerah.
“Tetapi kami dari Basarnas akan tetap memonitor jika ada tanda-tanda keberadaan korban. Basarnas akan kembali melaksanakan pencarian,” kata Fathur.
Selanjutnya, kata dia, operasi SAR akan dilakukan secara mandiri oleh warga dibantu TNI-Polri serta pemerintah setempat.
“Apabila ditemukan tanda-tanda penemuan korban di lain hari, maka operasi SAR dapat dibuka kembali,” kata dia lagi.
Tim SAR Gabungan telah berupaya melakukan pencarian dengan mengerahkan alat ekskavator dan anjing pemburu lokal namun hingga hari ke tujuh tidak ditemukan tanda-tanda penemuan korban.
“Kerja keras seluruh unsur Tim SAR Gabungan selama tujuh hari berturut merupakan bukti pengabdian dalam misi kemanusiaan di tanah Nagekeo,” kata Fathur.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh Tim SAR Gabungan atas waktu dan tenaganya dapat melancarkan jalannya proses pencarian, dan kepada keluarga yang ditinggalkan kami turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya,” tandasnya.