BPBD Nagekeo Sebut Kerugian Akibat Banjir Mauponggo Capai Rp100 Miliar

Angka itu, kata dia, mengacu pada perhitungan dan analisis kerugian dampak bencana dari dinas teknis yang selanjutnya diinput di Pusdalops BPBD Nagekeo.

Mbay, Ekorantt.com – Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Nagekeo mencatat kerugian material akibat bencana banjir bandang di Mauponggo mencapai Rp100 miliar.

Kepala Pelaksana BPBD Nagekeo, Gusti Pone, mengatakan angka tersebut dihitung berdasarkan kerugian langsung yang dirasakan masyarakat saat kejadian pada Senin, 8 September 2024.

“Peristiwa bencana menimbulkan kerusakan cukup signifikan pada pemukiman warga maupun infrastruktur,” jelas Gusti dalam keterangan laporan kerugian yang diterima wartawan pada Senin, 15 September 2025.

Angka itu, kata dia, mengacu pada perhitungan dan analisis kerugian dampak bencana dari dinas teknis yang selanjutnya diinput di Pusdalops BPBD Nagekeo.

Gusti menjelaskan banjir bandang di Mauponggo menerjang 30 rumah tinggal hingga rusak berat. Nilai kerugian yang diperhitungkan sebesar Rp2,780 miliar.

Selanjutnya sebanyak 23 pondok dan enam dapur rusak berat dengan nilai kerugian Rp1,1 miliar.

“Banjir juga menerjang 82,92 hektare sawah, satu bangunan kios, delapan kolam ikan, dan komoditi perkebunan yang nilai kerugian sangat signifikan,” kata Gusti.

Pusdalops BPBD Nagekeo juga mencatat kerusakan infrastruktur publik. Jalan mengalami rusak berat sepanjang 7,5 kilometer dengan nilai kerugian Rp8,6 miliar. Tiga jembatan rusak berat atau terputus dengan kerugian Rp24 miliar.

Selanjutnya, satu plat deucker rusak berat atau jebol. Nilai kerugian Rp1,5 miliar, kata dia.

Ada delapan broncaptering dan 12 jaringan perpipaan air bersih mengalami rusak berat dengan total kerugian capai Rp7,8 miliar. Sedangkan 15 Daerah Irigasi (DI) rusak berat dengan nilai kerugian Rp7,854 miliar.

Gusti menjelaskan total kerugian itu belum terhitung dengan kerusakan tembok penyokong di SDN Obooja, Desa Lodaolo sepanjang 70 meter dan kerusakan berat tembok penyokong Mesjid Nurul Imam Mauponggo sepanjang 75 meter di Desa Maukeli.

Pemerintah juga belum menghitung kerusakan jaringan listrik dan telekomunikasi yang dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat.

“Jadi ini masih dihitung terus dan kemungkinan angka kerugian naik. Ada beberapa kecamatan di Nagekeo juga diterjang bencana banjir dan tanah longsor,” kata Gusti.

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img