Hasil Etape 7 Balap Sepeda di Ende Didonasikan untuk Korban Banjir Mauponggo

Total dana yang terkumpul sebesar Rp109.646.000. Donasi ini diserahkan langsung kepada Posko Penanggulangan Bencana di Kantor Camat Mauponggo, disaksikan oleh perwakilan pembalap internasional dan panitia.

Ende, Ekorantt.com – Etape ke-7 lomba balap sepeda yang melintasi Kota Ende, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis, 18 September 2025, tidak hanya menjadi ajang sportivitas, tetapi juga aksi kemanusiaan.

Seluruh hadiah bagi para pemenang, ditambah donasi pribadi dari pembalap, panitia, ofisial, serta masyarakat yang antusias menyambut di garis finish Lapangan Perse Ende, didonasikan untuk korban bencana banjir bandang di Mauponggo, Kabupaten Nagekeo.

Total dana yang terkumpul sebesar Rp109.646.000. Donasi ini diserahkan langsung kepada Posko Penanggulangan Bencana di Kantor Camat Mauponggo, disaksikan oleh perwakilan pembalap internasional dan panitia.

Perwakilan pembalap, Maxime Marthin asal Prancis dan Omar Walid Elbehiry dari Mesir, turut hadir bersama manajer Pontianak Wijaya Racing Euggelizo Hosana Maranatha, Ketua Panitia Noldy Pellokia, dan Manajer Event Jannes Eudes Wawa. Mereka diterima langsung oleh Wakil Bupati Nagekeo, Gonzalo Gratianus Muga Sada.

“Omar Walid dan Maxime yang mewakili para pembalap mengaku prihatin dan terpanggil atas peristiwa kemanusiaan yang menimpa korban di Mauponggo, Nagekeo,” kata panitia dalam keterangan tertulis.

Wakil Bupati Gonzalo mengapresiasi aksi solidaritas tersebut. Ia mengungkapkan bahwa bencana banjir bandang telah merenggut 9 korban jiwa, di mana 6 orang telah ditemukan dan 3 masih dalam pencarian.

Selain itu, 19 warga mengalami luka-luka—7 luka berat dan 12 luka ringan—sementara 398 orang dari 84 KK terpaksa mengungsi secara mandiri di rumah keluarga mereka. Kebutuhan logistik para pengungsi dipasok dari posko.

“Wabup tak menyangka para pembalap, panitia, serta penyelenggara event PT Jelajah Sport bisa hadir melihat langsung dan menyerahkan bantuan,” ujar pihak panitia.

Etape ke-7 sendiri bersifat non-klasemen, dimulai dari Ndona dan mengitari Kota Ende sebanyak tiga kali sebelum finish di Lapangan Perse. Meskipun tidak mempengaruhi perhitungan lomba secara keseluruhan, etape ini menjadi sorotan karena tujuannya untuk menggalang dana bagi korban bencana.

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Melki Laka Lena, yang sedang melakukan kunjungan kerja di Sumba dan Flores, turut mengapresiasi inisiatif ini. Ia menyerukan agar masyarakat terus digerakkan hatinya untuk membantu sesama.

“Balap sepeda itu menggerakkan roda, ada yang di atas dan ada yang di bawah, maka roda yang di atas perlu melihat roda yang di bawah,” ujar Gubernur Melki.

Ia juga menyinggung filosofi Pancasila yang lahir di Ende, khususnya sila kedua tentang Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

“Sebagai Gubernur NTT saya atas nama masyarakat mengucapkan terima kasih kepada para riders dan pelaksana event yang mendonasikan hasil etape 7 untuk korban bencana,” ucapnya.

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img