Ulat Hidup dan Mati Ditemukan dalam Menu Program MBG di Sikka

Salah seorang siswa, menuturkan, menu yang diterima terdiri dari susu ultra milk, tahu bumbu sambal, sayur kuah, telur, dan nasi. Ia mengaku melihat langsung ulat di menu MBG.

Maumere Ekorantt.com – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menjadi sorotan. Pasalnya, ditemukan ulat hidup dan mati dalam makanan yang dibagikan kepada siswa di SMKS Yohanes XXIII Maumere pada Kamis, 25 September 2025.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, tampak jelas seekor ulat berada di antara nasi putih yang sudah dibagikan kepada siswa.

Salah seorang siswa, menuturkan, menu yang diterima terdiri dari susu ultra milk, tahu bumbu sambal, sayur kuah, telur, dan nasi. Ia mengaku melihat langsung ulat di menu MBG.

“Iya, ada ulat di kami punya kelas,” ujarnya singkat.

Pihak sekolah sendiri enggan memberikan keterangan saat dikonfirmasi wartawan pada hari yang sama.

Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur MBG Nangameting, Maria Margareta Biba, membenarkan adanya kejadian itu.

“Ulat mati di sayur dalam omprengan kami. Sementara ulat hidup ditemukan di mi bihun dalam omprengan lain,” kata Margareta saat ditemui di Kantor SPPG Dapur MBG Nangameting.

Ia bilang pihaknya tidak pernah membagikan menu mi bihun dalam program MBG untuk sekolah tersebut.

“Tidak ada mi bihun. Kemungkinan mi bihun yang terkontaminasi itu dibawa dari luar oleh siswa kemudian mereka (siswa) masukan ke dalam omprengan kami,” tambahnya.

Margareta mengaku sudah menghubungi pihak sekolah untuk mengonfirmasi kebenaran informasi terkait keberadaan mi bihun dalam omprengan yang viral itu.

“Saya sudah tanya kepada Kepala Sekolah kenapa ada mi bihun dalam omprengan kami. Dan pihak sekolah berjanji akan menanyakan langsung ke wali kelas terkait adanya ulat hidup dalam mi bihun dalam omprengan kami,” tegasnya.

Margareta memohon maaf kepada pihak sekolah jika memang terdapat kelalaian dari pihak dapur.

Ternyata, ini bukan pertama kalinya menu dari Dapur Nangameting dipersoalkan. Sebelumnya, seorang siswa dari SMK Yohanes XXIII dilaporkan mengalami muntah-muntah usai mengonsumsi makanan dari program MBG.

“Peristiwa itu benar, ada siswa yang lambung, ada yang sakit selama satu minggu. Pas masuk sekolah dia belum pernah makan nasi selama satu minggu. Pas dia makan MBG langsung lambungnya belum terima dan langsung muntah-muntah,” tutur Margareta.

Menurut Margareta, pihak dapur telah berkoordinasi dengan RSUD TC Hillers Maumere dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka untuk menindaklanjuti kejadian itu.

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img